Mohon tunggu...
frelyta a
frelyta a Mohon Tunggu... Dosen

Keingintahuan mengajarkan usaha. Ilmu pengetahuan memberikan cerita

Selanjutnya

Tutup

Nature

Optimis Kendalikan Uret, Dosen PSDKU UB Kediri Gaet Mahasiswa dan Masyarakat Perkuat Ketahanan Pangan melalui Pengelolaan Hama Ramah Lingkungan

28 Juli 2025   15:15 Diperbarui: 28 Juli 2025   15:12 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo plot dosen, mahasiswa, petani, PPL, dan KWT

Hama uret menjadi salah satu ancaman serius bagi pertanian di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Menyikapi hal tersebut, dosen dan mahasiswa PSDKU Universitas Brawijaya (UB) Kediri bersama penyuluh pertanian, Kelompok Wanita Tani (KWT), dan petani setempat menggelar demo plot aplikasi agens hayati pada tebu pada Senin (28/7/2025). Dalam kegiatan tersebut, tim memperkenalkan Metarhizium sp., entomopatogen yang terbukti mampu mengendalikan hama uret Lepidiota stigma dan merupakan pengendalian yang ramah lingkungan. Demo plot dilakukan oleh tim UB untuk mengawali pengelolaan uret sejak dini.

Dosen UB Kediri, Frelyta, menjelaskan bahwa Metarhizium sp. telah diaplikasikan di beberapa lahan komoditas pertanian seperti nanas dan tebu. Cara ini lebih efektif  diaplikasikan pada saat larva masih merupakan instar awal. “Saat telur menetas menjadi larva, posisi uret masih berada di dekat permukaan tanah yang membuat Metarhizium bisa menginfeksi dengan cepat,” ujarnya. Untuk uret dewasa, pengendalian menggunakan lampu perangkap di sore hingga malam hari disertai pemasangan jaring dinilai lebih efektif.

Akar tebu rusak oleh uret
Akar tebu rusak oleh uret

Ketua Gapoktan Desa Pranggang, Slamet, menambahkan bahwa penggunaan jaring sebenarnya sudah pernah dilakukan dan cukup efektif. Hanya saja kegiatan tersebut belum dilanjutkan secara rutin. Ia berharap adanya kolaborasi antara petani, pemerintah desa, dan akademisi seperti ini bisa terus berjalan demi menjaga keberhasilan panen. Apalagi saat ini tanaman tebu dan nanas mendominasi lahan pertanian desa dan sangat bergantung pada upaya pengendalian hama yang berkelanjutan.  Kegiatan ini menjadi langkah antisipasi menghadapi potensi peningkatan serangan hama uret saat musim hujan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun