Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ukraina tidak Termakan Provokasi Kekuatan Barat

14 Februari 2022   12:03 Diperbarui: 14 Februari 2022   12:14 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasukan perang Ukraina tetap waspada dengan ancaman dari pihak luar.Reuters

Momentum yang pas bagi Amerika Serikat adalah isu invasi Rusia ke Ukraina. Mereka memanfaatkan isu tersebut untuk memojokkan Rusia.

Bahkan NATO juga sampai ikut campur dengan politik internal dari Rusia. Rusia tidak menerima tudingan dari NATO dan Amerika Serikat.

Justru Rusia sejauh ini tidak memiliki niat untuk menyerang konco terbaik mereka sewaktu masih berstatus sebagai negara Uni Soviet.

Memang secara politik, kedua negara telah terlibat perselisihan pasca Rusia mengambil paksa Krimea, tepi Timur Ukraina sejak 2014 silam.

Namun, bukan berarti mereka melupakan Ukraina begitu saja. Karena antara Rusia dan Ukraina masih memiliki hubungan sosio-kultural yang sama.

Atas dasar ini, provokasi dari pihak Barat sudah tidak mempan lagi bagi Ukraina. Buktinya, presiden Zelensky dan sejumlah menterinya dengan tegas menolak atau tidak mengubris isu-isu terkait serangan dari Rusia.

Justru yang menjadi masalah terbesar masyarakatnya dan dunia adalah soal kepanikan.

Bagaimana tanggapan dari British Broadcasting Corporation/BBC dan Kepala Staf Presiden Ukraina?

bbccom
bbccom

Wartawan BBC Zhanna Bezpiatchuk mengatakan tidak ada tanda-tanda kepanikan besar di Kyiv atau kota-kota besar Ukraina lainnya.

Namun, dia menambahkan bahwa Ukraina mulai menanggapi ancaman dari Rusia dengan semakin serius dan mengambil tindakan darurat mereka sendiri.

Selain itu, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa negara itu "tidak melihat gunanya" menutup wilayah udaranya, menyebut gagasan itu "omong kosong".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun