Momentum yang pas bagi Amerika Serikat adalah isu invasi Rusia ke Ukraina. Mereka memanfaatkan isu tersebut untuk memojokkan Rusia.
Bahkan NATO juga sampai ikut campur dengan politik internal dari Rusia. Rusia tidak menerima tudingan dari NATO dan Amerika Serikat.
Justru Rusia sejauh ini tidak memiliki niat untuk menyerang konco terbaik mereka sewaktu masih berstatus sebagai negara Uni Soviet.
Memang secara politik, kedua negara telah terlibat perselisihan pasca Rusia mengambil paksa Krimea, tepi Timur Ukraina sejak 2014 silam.
Namun, bukan berarti mereka melupakan Ukraina begitu saja. Karena antara Rusia dan Ukraina masih memiliki hubungan sosio-kultural yang sama.
Atas dasar ini, provokasi dari pihak Barat sudah tidak mempan lagi bagi Ukraina. Buktinya, presiden Zelensky dan sejumlah menterinya dengan tegas menolak atau tidak mengubris isu-isu terkait serangan dari Rusia.
Justru yang menjadi masalah terbesar masyarakatnya dan dunia adalah soal kepanikan.
Bagaimana tanggapan dari British Broadcasting Corporation/BBC dan Kepala Staf Presiden Ukraina?
Wartawan BBC Zhanna Bezpiatchuk mengatakan tidak ada tanda-tanda kepanikan besar di Kyiv atau kota-kota besar Ukraina lainnya.
Namun, dia menambahkan bahwa Ukraina mulai menanggapi ancaman dari Rusia dengan semakin serius dan mengambil tindakan darurat mereka sendiri.
Selain itu, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa negara itu "tidak melihat gunanya" menutup wilayah udaranya, menyebut gagasan itu "omong kosong".