Apa yang saya rasakan itulah bagian dari seni. Seni mengeksekusi, mendengarkan suara hati, mengamati, menjaring ide dari berbagi pengalaman inderawi saya setiap hari.
Saya sadar bahwasaanya apa yang saya anggit, belum tentu memberikan rasa nyaman bagi pembaca. Tapi, itulah realitas yang saya alami.
Menulis adalah bagian dari berpacu melawan waktu. Waktu yang kita miliki semakin berkurang, seiring dengan pertambahan usia kita. Untuk itu, cara terbaik untuk mengabadiakn setiap momen adalah menulis.
Mengapa saya memilih ekpresi rasa melalui tulisan?
Karena ketika saya berbicara, entah kamu berpura-pura dengar ataupun tidak pernah dengar, itu berpotensi bagi kamu untuk melupakan apa yang terjadi dengan ucapan saya. Untuk itu, saya lebih menulis.
Jika esok dan lusa kamu lupa apa yang saya katakan, kamu boleh membaca kembali tulisan saya. Itulah cara terbaik dari saya untuk terus merawat rasa dalam nadi aksara.
Cara merawat rasa setiap orang itu berbeda dan unik. Tergantung dikaji dari sudut apa. Ada yang mengekspresikan rasa melalui seni musik, tari, retorika, menguji adrenalin, emosi, berenang, membaca, makan dan menonton.
Kegiatan-kegiatan seperti itu adalah bagian dari ekspresi rasa. Melalui rasa kita dilahirkan. Dan rasapun yang akan mengakhri kehidupan kita.