Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Membaca, Berproses, Menulis, dan Berbagi || Portal Pribadi: www.tafenpah.com www.pahtimor.com www.hitztafenpah.com www.sporttafenpah.com ||| Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tujuan dari Resign untuk Apa?

11 Maret 2021   01:48 Diperbarui: 11 Maret 2021   01:55 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk dan keluar melalui pintu depan. Foto dari Pixabay

Resign atau keluar dari tempat kerjaan adalah hal biasa dalam dunia kerja. Tapi, akan lebih baik, tatkala kita mengetahui tujuan yang pasti, setelah keluar dari tempat kerjaan.

Keluar dari tempat kerjaan bisa dipicu oleh berbagai faktor. Diantaranya adalah lingkungan yang kurang nyaman, jarak tempat kerja denga rumah sangat jauh, pekerjaan tidak sesuai passion atau minat, adanya konflik internal antar petinggi Perusahaan, dll.

Saya sudah berkali-kali resign atau keluar dari Perusahaan di mana saya bekerja. Alasan saya resign adalah ingin membuka usaha sendiri dan membereskan urusan pribadi. Meskipun jarak tempuh antara kontrakan dan tempat kerja terbilang sangat jauh, tapi saya sangat enjoy melakoninya. Karena bagi seorang perantau, tidak ada alasan untuk tidak bekerja. Ya, kalau tidak bekerja, siapa yang mau menampung kita dan memberi makan?

Masuk dan keluar melalui pintu depan. Ungkapan ini adalah jargon dalam hidup saya. Karena saya masuk di tempat kerja melalui pintu depan. Saya keluar atau resign pun harus melalui pintu depan. Alasan saya adalah tatkala saya butuh kerja, saya tidak mengalami kesulitan untuk kembali bergabung dengan Perusahaan di mana saya bekerja.

Sebagai contoh nyata, bulan Desember tahun lalu saya resign dari salah satu Perusahaan Online Shop. Tentunya saya keluar dengan pintu depan. Dan selang dua bulan kemudian, saya melamar lagi di Perusahaan yang sama. Dan respek dari pemilik Perusahaan dan petingginya sangat welcoming bagi saya untuk kembali mengais rezeki di tempat itu.

 Ya, saya menyadari bahwasannya apa yang saya tanam, itulah yang akan saya tuai ke depan. Dan sangat terbukti dengan kembalinya saya bergabung dengan Perusahaan Online Shop itu.

Lalu apa yang bisa diambil oleh pembaca? Di sini saya bukan menggurui, tapi saya ingin berpesan kepada rekan-rekan pencari kerja bahwa kepercayaan itu sangat mahal. Jadi, jagalah kepercayaan di manapun anda bekerja. Karena sekali kita mengecewakan seseorang yang menaruh kepercayaan kepada kita, sampai kapanpun kita akan sulit untuk mengambil hatinya lagi.

Selain itu, sebelum anda benar-benar ingin resign atau keluar dari tempat kerja, alahkah lebih baiknya anda harus mengetahui tujuan yang jelas dan pasti. Ke mana setelah anda resign dari tempat kerjaan anda?

Saya rasa inilah kisah sederhana yang bisa saya bagikan kepada  siapapun yang saat ini bingung untuk mengambil keputusan. Apa yang kita putuskan hari ini, memiliki konsekuensi di masa depan.

Jangan sampai hanya masalah sentimen atau kecemburuan sosial dengan rekan kerja yang memiliki posisi lebih tinggi dari kita, lalu kita tergesa-gesa untuk segera mengambil jalan pintas dan berhenti bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun