Akan tetapi, tujuan saya menulis adalah berbagi dan ingin membuktikan kepada setiap orang, bahwa sebagai seorang anak petani dari desa dan minim pendidikan tapi bisa menulis.
Hidup di tengah kebisingan virus ketidakadilan telah memarginalkan/memojokan saya dari eksistensiku sebagai makluk yang ingin merdeka. Merdeka dari dogma dan segala aturan hidup sosial yang kelihatannya baik di dalam formalitasnya.Â
Tapi, buruk dalam aksinya. Oleh karena itu, saya mengakhiri rasa dan rasio saya di tengah malam ini. Di sini di batas kota ini saya menunggu episode rasa dan rasio di waktu yang akan datang.