Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Perspektif Tafenpah|| Jika berkenan, mampirlah di Portal saya Tafenpah.com dan Indocaregiv.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nak, Jangan Cari Kebahagiaan

17 Agustus 2020   23:40 Diperbarui: 18 Agustus 2020   00:01 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak muda, guru sudah menghabiskan separuh usia di dalam gua ini, tapi guru selalu menikmati ketenangan batin. Karena guru tak punya apa-apa. Guru tak memiliki kelimpahan materi. Guru hanya menjalani kehidupan seperti apa adanya, bukan ada apanya seperti anda.

Sumber: Pixabay
Sumber: Pixabay

Pengusaha muda ini terkesima dan tersihir dengan ucapan sang filsuf. Ia seolah terbius dengan kebijaksanaan hidup dari sang filsuf.

"Apakah kebahagiaan guru itu terletak pada hidup apa adanya, bukan ada apanya?"

"Jawabannya sudah terkandung di dalam pertanyaan anda! Satu hal lagi yang guru terapkan dalam kehidupan adalah berkata 'cukup.' Oleh sebab itu, jangan pernah mencari apa yang sudah terkandung di dalam kebahagiaan, anak muda!" 

Pengusaha muda ini sangat terpukul dengan pernyataan sang filsuf. Akan tetapi, ia bangga dengan ilmu pengetahuan yang ia dapatkan dari sang filsuf. Bersama langit cerah, ia mengakhiri percakapannya dengan sang filsuf.

Usaha untuk mencari kebahagiaan hanya menemui banyak masalah. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menjalani kehidupan yang tenang adalah menjalani hidup apa adanya, bukan ada apanya. Jangan mencari kebahagiaan. Sebab kebahagiaan sudah ada dalam kehidupan anda.

Salam Kompasiana

Haumeni, 17 Agustus 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun