Mohon tunggu...
Fredrik Dandel
Fredrik Dandel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang ASN yang terpanggil kuat dalam Pelayanan Kerohanian, hingga dapat menyelesaikan pendidikan S1 Theologia dan sekarang sedang melanjutkan Studi S2 Pastoral Konseling pada STT Bethel Indonesia Jakarta.

Selagi aku diperkenankan Tuhan untuk melayani, maka aku akan membaktikan hidup ini untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Maka lakukanlah segala sesuatunya untuk Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghadirkan / Membangun Kerajaan Allah (Mat. 6 : 9 & 10)

12 Februari 2022   17:52 Diperbarui: 13 Februari 2022   04:59 6445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak dapat disangkali bahwa sebagai manusia kita tetap membutuhkan hal-hal jasmani, persoalan makan, minum, pakai, tempat tinggal bahkan hal-hal jasmani lainnya. Tetapi sesungguhnya hal-hal itu bukanlah yang utama dalam hidup ini. Mat. 6:25b : Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ?. Sesungguhnya Allah mengetahui segala keperluan saudara dan saya. 

Jika kita mengutamakan Kerajaan Allah, mengutamakan otoritas Allah dalam kehidupan kita, mengutamakan hal-hal rohani (kebenaran, damai sejahtera, sukacita dan kuasa Allah) dalam hidup kita, maka kita tidak perlu kuatir akan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah kita. Allah sanggup memenuhi segala sesuatunya itu, sebab Ia adalah Pencipta langit dan bumi ini. Segala sesuatu Ia yang menjadikannya, dari tidak ada menjadi ada. 

Ketika kita menempatkan Kerajaan Allah sebagai sesuatu hal yang utama dalam hidup kita, maka akan tersedia upah yang besar bagi kita, baik dalam hidup ini maupun pada hidup yang akan datang. Luk. 18: 29 & 30 : ………. Akan menerima kembali lipat ganda pada masa ini juga, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.” 

Kedua : Bertobatlah dan percayalah kepada Injil !!!. 

Langkah kedua untuk kita Menghadirkan/ Membangun Kerajaan Allah adalah Bertobat dan percaya kepada Injil. Tuhan Yesus dalam misi untuk memberitakan Injil Allah berkata dalam Mrk. 1:15 sebagai berikut : ……”waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil !.” 

Kita tidak mungkin menghadirkan / membangun Kerajaan Allah jika kita tidak bertobat dari kehidupan kita yang lama dan menjadi manusia baru. Pertobatan itu sangat penting artinya dalam kehidupan kerohanian kita. Bertobat berarti : sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan tersebut (KBBI). 

Dalam Kemah Suci pertobatan terkena kepada Mesbah Korban Bakaran. Para Imam ditugaskan oleh Allah untuk mempersembahkan korban bakaran bagi umat Israel yang melakukan kesalahan / dosa kepada Allah untuk diperdamaikan dengan Allah. Untuk itu, umat Israel wajib menyediakan domba atau lembu jantan yang tidak bercacat sebagai korban penghapus dosa. Korban lembu dan atau domba jantan yang tak bercacat celah tersebut digenapi dalam Perjanjian Baru dalam pribadi Yesus yang merupakan Juruselamat Dunia. 

Oleh sebab itu, kita yang sudah bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi kita, harus percaya akan berita Injil Kerajaan Allah. Yoh. 3 : 16 berkata : “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Membangun Kerajaan Allah, berarti kita menerima kabar keselamatan tersebut. Membangun Kerajaan Allah, berarti kita harus menerima Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan menuju kepada Bapa. Yoh. 14:6 : Kata Yesus kepadanya : “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” 

Ketiga : Hasilkanlah Buah Kerajaan Allah itu. 

Mat. 21:43 berkata : “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Ini artinya bahwa jika kita tidak mau kehilangan Kerajaan Allah, maka kita harus menghasilkan buah Kerajaan Allah tersebut. Buah yang dimaksudkan tersebut terdiri atas empat hal, yaitu : Buah Pertobatan (Mat. 3:8); Buah Kebenaran (Flp. 1:11; Yak. 3:18); Buah Roh (Gal. 5:22), serta Buah Injil / Buah Pelayanan (Rm.1:13; Kol. 1:6). 

Tentang buah Injil / buah pelayanan, dalam Luk. 9:2 berkata : “dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang.” Selanjutnya dalam Luk. 9:60 : … Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun