Mohon tunggu...
Fredrik Dandel
Fredrik Dandel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang ASN yang terpanggil kuat dalam Pelayanan Kerohanian, hingga dapat menyelesaikan pendidikan S1 Theologia dan sekarang sedang melanjutkan Studi S2 Pastoral Konseling pada STT Bethel Indonesia Jakarta.

Selagi aku diperkenankan Tuhan untuk melayani, maka aku akan membaktikan hidup ini untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan. Maka lakukanlah segala sesuatunya untuk Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Arti Pohon dan Buah dalam Lukas 6:43-45

16 Desember 2021   05:20 Diperbarui: 16 Desember 2021   05:34 7156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Banyak orang lebih mudah mengenali pohon dengan melihat buahnya. Apalagi orang yang tinggal di perkotaan, yang jarang sekali melihat pohon, mereka hanya tahu buah dari pohon itu, misalnya buah nangka, mangga, durian dan lain sebagainya. 

Ketika suatu waktu orang ini berjalan ke luar kota dan melihat suatu pohon yang kebetulan waktu itu pohon tersebut berbuah, maka pasti lebih mudah mereka mengenal jenis pohon apakah itu. 

Tentunya mereka akan lebih mudah mengenali pohon itu adalah pohon nangka, jika pohon nangka tersebut berbuah. Tetapi jika pohon nangka tersebut tidak memiliki buah, mungkin mereka akan kesulitan mengenali pohon apakah itu. 

Tuhan Yesus, sang guru agung, memperlihatkan keterampilan mengajar menggunakan kebenaran umum untuk menjelaskan suatu kebenaran rohani.

Analisa Cerita

Cerita dalam Lukas 6 : 43 - 45 ini tidak terlepas dari ayat sebelumnya, bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kepada banyak orang tentang mengasihi musuh dan berbuat baik kepada orang yang membenci kamu; serta perihal menghakimi, bagaimana kita diajarkan untuk mengampuni orang lain yang mungkin telah berbuat salah kepada kita, sebab Allah yang adalah Bapa kita juga mengasihi kita meskipun kita telah berdosa. 

Serta pada ayat sesudahnya, yakni bagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kepada banyak orang termasuk kita perumpamaan tentang dua macam dasar, baik dasar dari batu yang kuat, maupun dasar dari pasir yang mudah goyah.

Pada perumpamaan dalam ayat 43 -- 45 ini, Tuhan Yesus mencoba membandingkan karakter hidup manusia dengan pohon dan buahnya. Pohon yang adalah gambaran dari pribadi manusia itu sendiri, sedangkan buah karena merupakan sesuatu yang keluar dari pohon, maka ini tentunya adalah apa yang keluar dari pribadi manusia itu.

Menurut saya, ada 2 hal yang keluar dari dalam diri manusia itu, yang mengekspresikan bagaimana sesungguhnya pribadi orang itu, yakni :

  • Perkataan. Perkataan merupakan sesuatu yang dikeluarkan melalui mulut seseorang yang diwujudkan dalam suatu ungkapan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.  Dengan bahasa, orang akan memahami tujuan seseorang menyampaikan maksudnya kepada orang lain. 

  • Perkataan yang kasar, akan membuat orang lain tersakiti, dan kemudian berdampak kepada ketidaksukaan terhadap orang yang menyampaikannya. Juga dari nada bahasa, orang akan mengerti bahwa orang tersebut sedang marah atau tidak. Kemarahan biasanya akan diluapkan dengan nada bahasa yang tinggi, berupa teriakan.

  • Perbuatan. Perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang merupakan ekspresi dari pribadi orang tersebut. Perbuatan atau tindakan mencerminkan siapa sesungguhnya orang tersebut. Dalam Injil Yohanes 8 : 37 - 47, Tuhan Yesus dengan tegas menunjukkan kepada Orang Yahudi perihal siapa sesungguhnya bapa mereka dari apa yang mereka kerjakan. 

  • Benar bahwa secara jasmaniah mereka adalah keturunan Abraham, tetapi dari perbuatan mereka sama sekali tidak menunjukkan teladan baik dari Abraham. Yesus dengan berani menegaskan kepada mereka : "Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu" ay. 44a.

Hal-Hal Penting Yang Ditekankan dalam Perumpamaan ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun