Mohon tunggu...
Fredianto
Fredianto Mohon Tunggu... Sales - Pekerja swasta yang berjiwa seni dan selalu eksplorasi hal baru untuk memiliki berbagai pengalaman baru

Menyukai hal-hal baru untuk menemukan sebuah pengalaman baru dan berbincang-bincang dengan siapapun untuk menggali sudut pandang lain sebagai proses memahami individu lain dalam proses berfikir secara logis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Investasi Kurang Bergerak selama Pandemik Berakibat Nyeri Pinggul

3 Januari 2023   07:18 Diperbarui: 3 Januari 2023   07:23 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah fisioterapi perdana dilakukan sudah dirasakan progres yang membaik sehingga rasa nyeri atau ngilu di sekitar pinggul sebelah kanan mulai berkurang tinggal berlanjut untuk proses berikutnya yaitu berenang. Dihari yang sama saya paksakan untuk langsung berenang dan setelah melakukan gaya dada atau disebut juga dengan gaya katak maka setelah bolak balik selama 15 menit ternyata begitu selesai kontan rasa ngilu dan nyeri pada pinggul kanan hilang seketika.

Jujur awalnya agak kaget juga karena ga menyangka bahwa secepat itu rasa ngilu dan nyeri hilang begitu saja bahkan sudah mulai bisa melepaskan tongkat dan bangun dari duduk secara mudah, alhamdulillah.

Bagian tersulit dari 3 treatment yang harus dilakukan adalah mengurangi berat badan karena jujur saya tipe orang yang suka kulineran dan ngemil di malam hari. 

Tapi walaupun demikian sebenarnya berat badan masih bisa terkontrol karena saya juga suka melakukan aktifitas di luar ruang seperti jalan dari rumah hingga ke GBK Senayan atau gowes sepeda dari rumah hingga ke Gunung Sahari dan lain lain, namun selama pandemik 3 tahun saya tidak melakukan semua kegiatan luar ruang tersebut dikarenakan khawatir terpapar Covid19. 

Selama pandemik yang lalu timbangan berat badan saya malah turun hingga 10 kg dengan tidak melakukan diet sama sekali dan porsi makan tetap normal dengan konsumsi nasi sewajarnya. Setelah kegiatan mulai berangsur normal dan Covid19 pun mulai terkendali saya kembali memberanikan diri untuk order makanan dan minuman dari luar dengan layanan antar ojek online dan berawal dari itu maka berat badan mulai berangsur naik ke posisi awal. 

Ketika sempat ngobrol dengan dokter memang sempat disinggung bahwa terkadang membeli makanan dan minuman dari luar banyak hal yang terkadang sulit dikontrol yakni untuk kandungan minyak, gula, garam dan tepung yang terkadang bisa memicu naiknya berat badan seketika. Berbeda dengan makanan yang diolah secara sendiri yang mungkin kandungan 4 komponen diatas lebih dapat terkontrol. 

Namun apapun itu sepertinya menjaga pola makan yang teratur dan olahraga yang rutin udah ga bisa ditawar-tawar lagi mengingat usia yang semakin bertambah angkanya dan metabolisme tubuh yang perlu dijaga dengan olahraga maka solusi selanjutnya adalah harus banyak bergerak untuk membakar seluruh kalori dalam tubuh dan menjadi gizi baik untuk kebutuhan tubuh. 

Pelajaran berharga di akhir tahun 2022 mengingatkan usia yang tidak lagi muda dan peringatan bagi diri untuk bisa menjaga badan ini agar lebih sehat tentunya dengan tidak melakukan kegiatan yang high impact karena tulang tidak semuda belia seperti dulu lagi. Senang bisa berbagi dalam tulisan perdana ini semoga bermanfaat buat siapapun yang membacanya. 

Yuk hidup sehat dengan terus bergerak dan tidak lupa memperhatikan asupan yang masuk kedalam tubuh sehingga kita bisa terus beraktifitas dalam menjalani kehidupan dunia ini. (FS) #ayobergerak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun