Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan Bisnis - Pembicara - Penulis - Aktivis

Focused on strategy, sales; operations, and logistics improvement. Passionate about turning insights into impact. Connect with me on LinkedIn: Henokh Freddy

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Benarkah Membesarkan Anak Itu Jalan Menyiapkan Jaminan Hari Tua?

21 Mei 2025   22:17 Diperbarui: 21 Mei 2025   22:52 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keluarga : Dokumen Pribadi 

Your Children Are Not Your Children

They Are The Sons And Daughters of Life's Longing For Itself

They Come Through You But Not From You

And Though They Are With You, Yet They Belong Not To You

: Kahlil Gibran

Saat sedang menikmati suasana santai di hari minggu barusan, tiba-tiba WA saya berdering. rupanya seorang sahabat SMA saya menghubungi saya.  "Bro.., gimana kabar mu? Gua pusing nih. Anak gua bikin gua kesal. Sudah susah-susah gua besarkan, malah tidak tahu balas budi" keluh ia di chat WA yang saya buka.

Sahabat saya ini, seperti juga saya, usianya sudah 53 tahun. Memang ia sudah 4 tahun belakangan ini tidak bisa bekerja mencari nafkah lagi karena dia diserang stroke, dan sejak saat itu hingga sekarang masih terus menjalani terapi. Namun kabar baiknya, ia sudah bisa berjalan, dan sudah bisa berbicara. Suatu mujizat yang pantas ia syukuri.

Jadi, selama ini tidak bisa bekerja, ia mengandalkan hidupnya dari pemberian anaknya. Hanya saja setahu saya, anaknya juga masih tahap awal bekerja, masih level staf, belum sampai jenjang karir yang tinggi. Dan kekesalan teman saya pada anaknya timbul karena setiap ia ingin jajan, ia meminta uang kpd anaknya, namun anaknya dianggap "terlalu perhitungan dan pelit", sehingga tidak selalu mendapatkan uang jajan dari anaknya.

Kalau saya ingat-ingat dan saya amati, memang kelihatannya banyak orang tua yang menganggap anaknya ibarat sebuah produk investasi, yang saat orang tua sudah renta tidak bisa atau tidak mau bekerja lagi, maka anak lah yang harus menghidupi dan "membahagiakan" orang tua, bahkan terhadap hal-hal yang tidak bisa dicapai oleh orang tua semasa ia bekerja atau berusaha. 

"Ingat yah nak, nanti ajak mama ke Paris!. Mama belum pernah ke Paris, kamu harapan mama untuk jalan jalan ke Paris, seperti teman mama itu yang sudah bolak balik ke Eropa".  Atau : "Nak, papa pengen banget punya mobil sport Mercy, nanti kamu cari suami yg pintar cari uang untuk belikan papa mobil Mercy impian papa yah". Atau kita juga pasti pernah mendengar ucapan berikut ini entah dari sahabat atau keluarga jauh : "Nak, papa dan mama sudah cukup kerjanya yah, sudah capek dan gak kuat lagi. Sekarang saat nya kamu yg menghidup papa mama, serta adik adikmu".....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun