Sore itu di dalam rawa, sedang berlangsung paduan suara katak. Para katak bernyanyi di atas sebuah teratai yang mengambang di atas perairan rawa.
Para hewan penghuni rawa hadir di pentas itu. Mereka tampaknya sangat menikmati nyanyian merdu para katak.
Ketika paduan suara sudah selesai, seekor katak muda bernama Ciki buru-buru meninggalkan kelompok kataknya itu.
Salah seorang teman katak Ciki bernama Lika dan Ani keheranan melihat aksi Ciki itu. Tetapi, mereka tidak terlalu memikirkannya.
Keesokan harinya, Ciki tidak ikut latihan bersama grup paduan suara katak. Lika dan Ani pun bertanya-tanya mengapa Ciki tidak datang berlatih.
Akhirnya, para katak latihan bernyanyi tanpa kehadiran Ciki. Tidak terasa, hari sudah berganti kembali.
Kali ini, Ciki ikut latihan tetapi sayangnya ia datang terlambat. Lika bertanya mengapa Ciki datang telat.
Ciki beralasan bahwa ia lupa membawa partitur dan kembali ke rumah untuk mengambilnya.
Kemudian, Ani bertanya mengapa kemarin ia tidak ikut berlatih. Ciki beralasan kembali bahwa kemarin ia tidak enak badan.
Baik Lika dan Ani seakan tidak percaya dengan jawaban Ciki dan menduga bahwa ada rahasia yang Ciki sembunyikan.
Sejak kejadian itu, Ciki sering bolos latihan paduan suara ditambah lagi minggu depan mereka ada penampilan pentas kembali.
Pemimpin paduan suara katak khawatir akan Ciki yang tidak ikut berlatih paduan suara. Lika dan Ani pun mengatakan kepada kepada pemimpin grup untuk mencari tahu alasan ketidakhadiran Ciki.
Esoknya, Lika dan Ani diam-diam mengikuti Ciki. Ciki keluar dari rumah dan melihat sekeliling. Setelah merasa aman, ia bergerak pun bergerak meninggalkan rumahnya.
Lika dan Ani pun buru-buru mengejarnya dari belakang dengan hati-hati. Tetapi, Ciki sudah menghilang entah kemana.
Lika dan Ani kehilangan jejak Ciki. Tetapi, kemudian ada sebuah melodi merdu dari balik sebuah semak besar.
Mereka pun membuka semak itu dan menemukan Ciki di dalamnya. Ciki pun terkejut akan kehadiran teman-temannya itu.
"Ooooo.... Jadi ini alasan mengapa kamu tidak hadir latihan paduan suara ya", kata Ani. " Ya, aku sedang berlatih menggunakan alat perkusi", balas Ciki.
Terungkap bahwa Ciki sebenarnya sedang berlatih menggunakan alat musik perkusi menggunakan batang pohon sebagai alat pemukul dan kayu beserta dedaunan yang ia rakit menjadi sebuah drum.
Ciki pun memohon untuk tidak memberitahukan kepada pemimpin grup kepada teman-temannya karena ia mungkin tidak akan pernah bisa memainkan alat musik lagi.
 Tetapi, Lika meyakinkan Ciki bahwa temuannya ini dapat menambah varisi di paduan suara mereka. Perkataan Lika pun benar, penemuan alat musik Ciki disambut positif oleh grup paduan suara katak.
Akhirnya tepat di minggu depan, mereka melakukan paduan suara yang kali ini Ciki mengiringi mereka menggunakan alat perkusinya.
Semua hewan penghuni rawa semakin banyak berdatangan untuk menikmati pentas nyanyian mereka.