Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia Ciki, Si Katak

30 Maret 2023   14:19 Diperbarui: 30 Maret 2023   14:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemimpin paduan suara katak khawatir akan Ciki yang tidak ikut berlatih paduan suara. Lika dan Ani pun mengatakan kepada kepada pemimpin grup untuk mencari tahu alasan ketidakhadiran Ciki.

Esoknya, Lika dan Ani diam-diam mengikuti Ciki. Ciki keluar dari rumah dan melihat sekeliling. Setelah merasa aman, ia bergerak pun bergerak meninggalkan rumahnya.

Lika dan Ani pun buru-buru mengejarnya dari belakang dengan hati-hati. Tetapi, Ciki sudah menghilang entah kemana.

Lika dan Ani kehilangan jejak Ciki. Tetapi, kemudian ada sebuah melodi merdu dari balik sebuah semak besar.

Mereka pun membuka semak itu dan menemukan Ciki di dalamnya. Ciki pun terkejut akan kehadiran teman-temannya itu.

"Ooooo.... Jadi ini alasan mengapa kamu tidak hadir latihan paduan suara ya", kata Ani. " Ya, aku sedang berlatih menggunakan alat perkusi", balas Ciki.

Terungkap bahwa Ciki sebenarnya sedang berlatih menggunakan alat musik perkusi menggunakan batang pohon sebagai alat pemukul dan kayu beserta dedaunan yang ia rakit menjadi sebuah drum.

Ciki pun memohon untuk tidak memberitahukan kepada pemimpin grup kepada teman-temannya karena ia mungkin tidak akan pernah bisa memainkan alat musik lagi.

 Tetapi, Lika meyakinkan Ciki bahwa temuannya ini dapat menambah varisi di paduan suara mereka. Perkataan Lika pun benar, penemuan alat musik Ciki disambut positif oleh grup paduan suara katak.

Akhirnya tepat di minggu depan, mereka melakukan paduan suara yang kali ini Ciki mengiringi mereka menggunakan alat perkusinya.

Semua hewan penghuni rawa semakin banyak berdatangan untuk menikmati pentas nyanyian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun