Ateisme tipe tujuh mirip dengan tipe enam, tapi lebih introvert. Penganutnya hidup tenang dan diam-diam di tepi masyarakat. Buat mereka Tuhan tidak bisa dijangkau akal, jadi buat apa dipercayai. Mereka menerima saja kehidupan apa adanya, tidak banyak protes, tidak banyak tanya. Mereka mirip sekali dengan para pertapa agama yang memilih diam mengamati ombak kehidupan.
John Gray menutup bukunya dengan menyatakan bahwa ateisme kontemporer sesungguhnya adalah kelanjutan (evolusi) monoteisme, hanya saja menggunakan jubah yang lain. Sebagai pengganti Tuhan, dipilihlah sains, kesadaran kemanusiaan, kekuasaan politik, atau konsep 'manusia super' yang didukung oleh teknologi (AI). Â Sampai saat ini, tak satu pun konsep ini bisa mengubah dominasi agama tradisional. Â Namun baik pilihan kita menjadi teis ataupun ateis, sebaiknya jangan terlalu khawatir. Karena sesungguhnya perbedaan keduanya jauh lebih sedikit daripada yang kita bayangkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI