Mohon tunggu...
Fransiscus Sahetapy
Fransiscus Sahetapy Mohon Tunggu... -

pengamat utk indonesia yg lbh baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kondisi Indonesia saat ini dan Peran Pemerintah serta DPR dalam menghadapinya

15 Maret 2015   07:43 Diperbarui: 4 April 2017   18:08 2977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kondisi Indonesia skr ini benar2 merupakan suatu drama yg rada sulit melihat bgm hasil akhirnya. Apakah badai2 yg terjadi saat ini akan membuat Indonesia lbh kuat dan mandiri atau sebaliknya.


Saat ini byk sekali sy baca di media2 yg terang2an menghantam dan mengkritik2 habis2an pemerintahan presiden Jokowi mulai dari BBM dari 6500 ke 8500 (sdh turun lg skr 6900) lalu masalah Budi Gunawan (yg sdh dibatalkan presiden), perseteruan KPK-Polri yg sampai skr blm terlihat signifikan perbaikannya, kenaikan Dollar yg menyentuh 13ribuan (walaupun sebenarnya negara2 lain pun mengalami pelemahan yg kuat jg), lalu kebijakan2 baru mengenai pajak jalan tol dan materai.


Hal2 negatif ini benar2 dibuat sedemikian rupa menutupi hal2 positif yg sdh dibuat spt misalnya pengurangan nilai impor sampai 15%, defisit anggaran yg berhasil ditekan dalam 3 bulan terakhir, kebijakan2 baru mengenai pajak dsb utk menarik para investor lokal dan asing. Penghilangan subsidi premium terlihat sangat terasa meringankan defisit anggaran kita dan sangat baik utk jangka panjangnya.


Pemerintah sekarang memang modelnya sangat berbeda dibanding pemerintahan sblmnya. Contoh masalah beras yg sempat naik terus. Sblm2nya pemerintah selain operasi pasar jg membuka keran impor beras utk meredam harga beras. Pemerintah skr kekeuh tdk mau membuka keran impor krn stok beras Indonesia sangat banyak dan panen boleh diblg tdk ada yg gagal. Jd scr hukum ekonomi apa yg menyebabkan hrg beras naik pdhl stok berlimpah?? Terihat permainan mafia beras yg begitu hebat sblm2nya dlm menentukan harga berusaha di minimalisir & dihilangkan kekuatannya oleh pemerintah.


Utk impor BBM pun skr Pertamina yg langsung membeli kpd produsen shg hrg berli yg didapat benar2 real setelah dipotong ongkos kirimnya. Sebelumnya Pertamina selalu menggunakan jasa broker Petral Ltd utk membeli minyak. Gosipnya sih selain hrg belinya dinaikin oleh Petral jg ada fee broker 0,30-0,40 sen USD/barrel. Belum lagi Pertamina berusaha menggenjot pengiriman BBM ke daerah2 menggunakan kapal2 mereka sendiri dan mengurangi peran luar utk menghemat biaya. Sistem Pertamina skr benar2 mengefisienkan dan mengefektifkan internal mereka didalam menjalankan tugasnya. Suatu hal yg mgkn sulit ditemui sblmnya2. Tidak bisa dibayangkan uang pertamina & negara habis kemana jaman dulu.


Projek Tol laut yg merupakan salah satu andalan Presiden Jokowi sudah mulai dijalankan. Investor2 sdh mulai berdatangan utk menawarkan "jasa"nya mulai dari Tiongkok, Jepang, Korea dan negara2 Eropa-Amerika. Pemerintah bertekad membangun pelabuhan2 baru di berbagai daerah yg akan menopang pembangunan ekonomi di daerah dan sekitarnya tsb. Ini projek jangka panjang, gak bisa di minta langsung jadi < 1 thn. Saya sempat baca ada org yg menulis proyek jalan tol cuma bualan krn blm jg terjadi dlm 5 bulan. Apakah org tsb tdk berwawasan atau cuma sekedar mencari sensasi?


Ketika krismon 98 lalu krisis 2008 (krisis mortgage di USA) dan 2011 (krisis finansial eropa) Rupiah pun mengalami pelemahan yg cukup signifikan. 1998 nilai tukar rupiah thd USD dari 2000an melesat hingga sempat ke 17ribu. 2008, rupiah dari 9000an sempat anjlok ke 12ribuan. 2011 rupiah yg sdh membaik ke 9000an jg anjlok lg ke level 11ribuan dan blm turun lg sampai skr. Ketika Presiden Jokowi dilantik, Dollar sdh berada di level 12ribuan dan di saat bersamaan di seluruh dunia mata uang asia-eropa jg melemah thd USD. Sekedar informasi Ringgit Malaysia pun saat ini mengalami anjlok thd USD yg terburuk sejak krismon 98, Euro anjlok terendah dlm 10 thn, Rubel rusia sampai anjlok > 30%. Pemerintah bersama Bank Indonesia tdk mau terlalu byk intervensi utk meredam rupiah krn akan berimbas pd stok devisa Indonesia dan sifatnya pun sementara saja. Salah satu usaha pemerintah meredam gejolak Dollar ini adlh menggenjot investasi di Indonesia shg devisa negara akan lbh byk lg bertambah.


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat cukup baik kenaikannya dan sdh menyentuh rekor tertinggi di angka 5500an bbrp waktu lalu. Biasanya bila Rupiah melemah tajam IHSG akan ikut melemah tp kondisi skr berbeda. Walaupun rupiah melemah IHSG tetap melanjutkan kenaikannya. Trend kenaikan IHSG jg terlihat pd bursa2 dunia lainnya (kecuali Rusia). Indikator ini menunjukkan investor2 yg tetap berada di IHSG. Berdasarkan ini terlihat investor msh optimis thd perkembangan perekonomian Indonesia.


Kalau yg saya pantau, terlihat adanya usaha2 keras yg dilakukan oleh pemerintah di dalam menghadapi persoalan2 diatas. Persoalan2 diatas sebenarnya boleh dibilang masalah "kambuhan" yg blm bisa di selesaikan scr tuntas oleh pemerintahan sblmnya.


Terlepas dari itu semua, saya jg menyoroti peran DPR saat ini. Berdasarkan website resmi DPR, tugas dan wewenang DPR salah satunya adlh

- Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun