Contoh yang mulai muncul adalah podcast yang mengundang narasumber dengan latar belakang unik lalu mengaitkan ceritanya dengan isu besar. Pendekatan seperti ini bisa menarik karena menggabungkan rasa penasaran dengan wawasan baru. Pendengar merasa terhibur sekaligus mendapatkan perspektif berbeda.
Kalau kreator mulai melihat podcast sebagai ruang eksperimen yang fleksibel, kita mungkin akan melihat lebih banyak format segar yang memadukan obrolan ringan dengan edukasi bermakna.
Masa Depan Podcast di Indonesia
Tren podcast di Indonesia masih muda dan terus berkembang. Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat apakah ia menjadi media yang berpengaruh atau hanya menjadi bagian dari arus hiburan digital tanpa pondasi kuat.
Pilihan ini ada di tangan kreator, platform, dan pendengar. Kreator memutuskan arah kontennya. Platform menentukan algoritma yang mengangkat atau mengubur sebuah topik. Pendengar, lewat pilihan mereka, memberi sinyal apa yang layak bertahan.
Jika kita ingin podcast menjadi media yang lebih dari sekadar hiburan, semua pihak harus mulai memberi ruang bagi konten yang mendalam. Bukan berarti meninggalkan tawa dan keceriaan, tapi membiarkan keduanya hidup berdampingan dengan pembahasan yang membuka wawasan.
Podcast punya kekuatan untuk menjadi penggerak opini publik, pembentuk budaya, bahkan alat perubahan sosial. Tapi kekuatan itu tidak akan berarti apa-apa jika terus digunakan hanya untuk mengulang percakapan yang sama tanpa arah.
Sekaranglah waktunya menentukan arah. Apakah podcast akan menjadi ruang obrolan yang ringan dan cepat hilang, atau forum digital yang mengubah cara kita memahami dunia? Pilihan itu ada di tangan kita, sebelum tren ini kehilangan relevansinya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI