Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Panduan Memiih Komposter yang Tepat di Ruang Terbatas

22 Mei 2025   20:19 Diperbarui: 22 Mei 2025   20:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompos (freepik.com)

Jadi, pekarangan sempit bukan hambatan, tapi peluang. Dengan sistem yang tepat, ruang sekecil dua ubin pun bisa jadi sumber pupuk, pusat kehidupan mikroorganisme, dan bahkan wadah edukasi bagi anak-anak tentang daur hidup dan keberlanjutan.

Menemukan Komposter yang Tepat Adalah Menemukan Gaya Hidup yang Baru

Komposter bukan benda mati. Ia bagian dari rumah yang aktif. Dan memilih komposter yang cocok untuk pekarangan sempit seharusnya dilihat sebagai momen reflektif: bagaimana gaya hidupmu selama ini? Seberapa besar kamu ingin terlibat dalam perubahan?

Kalau kamu ingin sesuatu yang cepat, minim interaksi, dan tidak terlalu peduli pada hasil akhir, mungkin komposter otomatis cocok. Tapi kalau kamu menghargai proses, menyukai hal-hal organik, dan siap menyesuaikan ritme hidup dengan alam, maka sistem manual berbasis ember atau takakura bisa menjadi pilihan yang menyatu dengan keseharian.

Jangan mencari yang sempurna. Cari yang sesuai dengan ruang, waktu, dan niatmu. Dan ingat, kompos bukan hasil akhir, melainkan awal dari siklus yang lebih besar tentang bagaimana rumah kecilmu bisa menjadi bagian dari solusi global.

Karena sejatinya, membangun kompos di ruang sempit bukan tentang ukuran lahan melainkan tentang keberanian untuk mengubah kebiasaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun