Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Parenting Anak ala Bunda Maria, Mendidik Dengan Cinta, Iman dan Teladan

15 April 2025   11:47 Diperbarui: 15 April 2025   11:47 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunda Maria sering kali digambarkan lembut, sabar, dan penuh kasih. Namun, jangan salah. Di balik kelembutannya, ada ketangguhan luar biasa. Ia melewati masa kehamilan yang tidak mudah, melarikan diri ke Mesir demi melindungi anaknya, hingga menyaksikan penderitaan anaknya di salib. Semua itu dijalani tanpa menyalahkan, tanpa menggugat, tapi dengan hati yang kuat.

Dunia parenting hari ini juga menuntut kekuatan semacam itu. Membesarkan anak bukan pekerjaan mudah. Dibutuhkan konsistensi, keteguhan, dan keberanian untuk mengatakan "tidak" ketika memang harus. Orang tua harus sabar mendampingi tumbuh kembang anak, yang kadang penuh drama, perlawanan, bahkan kekecewaan.

Namun, sabar bukan berarti lemah. Justru kesabaran adalah bentuk kedewasaan emosional orang tua. Saat orang tua mampu merespon dengan tenang, bukan reaktif, anak akan belajar mengelola emosinya sendiri. Dan di sinilah, karakter mulai terbentuk.

Kelembutan ala Maria bukan kelembutan pasif. Itu adalah kelembutan yang kuat, karena lahir dari cinta yang dewasa. Dunia saat ini butuh lebih banyak ibu yang seperti ini lembut namun berprinsip, sabar tapi tahu batas.

Menanamkan Nilai Spiritualitas  Sejak Dini

Satu hal yang tak bisa dipisahkan dari sosok Bunda Maria adalah spiritualitasnya yang dalam. Ia bukan hanya membesarkan Yesus secara fisik, tapi juga mendampingi secara spiritual. Kehadiran spiritual dalam keluarga sering kali menjadi hal yang dilupakan dalam pola asuh modern yang terlalu fokus pada pencapaian duniawi nilai akademik, prestasi, atau status sosial.

Parenting ala Maria mengajarkan pentingnya membentuk anak secara holistik: jasmani, emosi, dan spiritual. Ini bukan soal doktrin agama semata, tapi soal membangun kesadaran akan nilai kehidupan, kebaikan, belas kasih, dan tanggung jawab sosial.

Anak-anak yang tumbuh dengan spiritualitas sehat tidak menghakimi, tapi penuh empati dan pengertian cenderung menjadi pribadi yang lebih stabil dan bijak dalam mengambil keputusan. Mereka punya pegangan dalam hidup, dan tidak mudah goyah saat menghadapi tekanan.

Membiasakan doa bersama, membicarakan nilai-nilai kebaikan dalam percakapan harian, serta menghadirkan suasana keluarga yang hangat dan penuh syukur semua ini adalah bentuk sederhana tapi berdampak besar dalam membentuk karakter anak. Dan di sinilah, warisan Maria tetap relevan hingga hari ini.

Menjadi Orang Tua yang Hadir Sepenuh Hati

Parenting ala Bunda Maria bukan hanya milik keluarga religius. Nilai-nilainya bersifat universal tentang cinta yang tulus, keteladanan, kepercayaan, dan ketangguhan. Ini adalah gaya parenting yang tidak mengandalkan kontrol, tapi kehadiran yang otentik dan spiritualitas yang membumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun