Mohon tunggu...
Frans Leonardi
Frans Leonardi Mohon Tunggu... Freelace Writer

Sebagai seorang introvert, Saya menemukan kekuatan dan kreativitas dalam ketenangan. Menyukai waktu sendirian untuk merenung dan mengeksplorasi ide-ide baru, ia merasa nyaman di balik layar ketimbang di sorotan publik. seorang amatir penulis yang mau menyampaikan pesannya dengan cara yang tenang namun , menjembatani jarak antara pikiran dan perasaan. Salam dari saya Frans Leonardi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketelambatan Transportasi Publik di Tengah Arus Balik, Apa Solusinya?

6 April 2025   10:56 Diperbarui: 6 April 2025   10:56 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengguna layanan mudik ketera api milik KAI.(DOK. Humas KAI)

Mungkin buat sebagian orang, keterlambatan itu cuma soal "ngaret" atau hal yang biasa. Tapi coba pikirkan lebih dalam. Ketika seseorang yang sudah membeli tiket dan menyusun jadwal pulang harus tertahan 6-8 jam di terminal, itu bukan hanya soal kenyamanan---itu menyangkut keamanan, kesehatan, bahkan psikologis.

Ada penumpang yang kehilangan waktu kerja, mahasiswa yang terlambat ujian, orang tua yang membawa anak kecil dan harus menunggu di tengah kepadatan, bahkan ada lansia yang tak kuat lagi duduk berjam-jam menunggu. Keterlambatan itu bisa berujung pada kondisi darurat.

Dan jangan lupa, keterlambatan juga berimbas pada kerugian ekonomi nasional. Setiap keterlambatan massal membuat kegiatan produktif terganggu, pengiriman barang tersendat, dan biaya operasional meningkat. Kita bicara soal potensi kerugian miliaran rupiah hanya dalam satu musim arus balik.

Solusi Tidak Cukup Sekadar Tambah Armada

Sering kali, solusi yang ditawarkan masih bersifat reaktif menambah armada bus, mengoperasikan kereta tambahan, atau mengatur jadwal keberangkatan. Tapi ini cuma menyentuh permukaan. Tanpa perombakan menyeluruh pada sistem, kita akan terus berputar dalam lingkaran yang sama setiap tahun.

Salah satu pendekatan jangka panjang yang perlu digagas serius adalah pemetaan ulang kebutuhan transportasi publik berdasarkan data mobilitas real-time. Saat ini, teknologi seperti AI dan big data memungkinkan kita memetakan arus manusia berdasarkan waktu, lokasi, dan moda yang digunakan. Dengan informasi ini, pemerintah bisa mengatur kapasitas, jadwal, dan jalur lebih akurat bukan berdasarkan "kira-kira".

Di sisi lain, modernisasi infrastruktur harus menjadi prioritas. Jalur kereta ganda harus diperluas, bandara perlu dikembangkan bukan hanya untuk penumpang tapi juga koordinasi operasional yang lebih cepat. Pelabuhan dan terminal antarmoda harus dilengkapi dengan sistem integrasi digital, bukan hanya loket manual.

Digitalisasi sistem tiket dan informasi perjalanan juga krusial. Bayangkan jika semua moda transportasi dari ojek online hingga kereta cepat terintegrasi dalam satu aplikasi nasional. Penumpang bisa melihat opsi perjalanan paling efisien, mengecek kemungkinan keterlambatan, bahkan memesan langsung. Transparansi ini bisa mengurangi kepanikan dan memperbaiki pengalaman pengguna secara drastis.

Belajar dari Negara Lain Kita Bisa, Kalau Mau

Kita bisa belajar banyak dari negara-negara yang telah berhasil menangani arus balik atau musim liburan dengan sistem transportasi publik yang tangguh.

Di Jepang, misalnya, keterlambatan kereta jarang terjadi karena sistem dijalankan dengan presisi tinggi. Mereka menggunakan sensor jalur, algoritma prediksi, dan kontrol pusat berbasis AI untuk memastikan jadwal tetap tepat waktu. Bahkan jika terjadi keterlambatan, informasi langsung disampaikan ke penumpang lengkap dengan solusi alternatifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun