Kemudian memaksimalkan metode transportasi, sungai Progo maupun Bogowonto dapat lebih diperindah sebagai jaringan wisata air yang dapat saling menghubungkan antar wilayah muara hingga hulu bantaran sungai yang dapat dijangkau sebagai alternatif jalur akses melalui perariran. Selain itu, kesehatan lingkungan juga mesti harus terjaga dari oknum-oknum nakal para perusak alam dan polusi akibat limbah industri.
Dengan pengarahan dan pembenahan pengetahuan dan ketrampilan para penduduk seperti itu, setidaknya pemerintah dapat mengurangi kritisnya kalang-kabut rakyat kecil dalam jumawa persaingan global. Dari berbagai revolusi industri dihasilkan telah dibandingkan dengan pembuluh vena dan arteri yang darah bangsa dari jantung perabadan ibukota ke wilayah-wilayah paling terpencil.
Peningkatan fasilitas untuk perjalanan dan komunikasi setidaknya dapat menyebabkan hilangnya prasangka-prasangka lokal dan keterbatasan-keterbatasan primodal atau primitif atas modernisasi. Yang pada intinya, semua dapat saling menikmati satu sama lain hasil dari kerja keras produktivitas dan komsumerisme secara seimbang tanpa kebimbangan rakyat kecil untuk semakin dijerat resah hedonisme.
Sehingga karya-karya nasional pun dapat turut berkembang memaksimalkan potensi bersama karya-karya asing, tanpa mereka sendiri malah semakin terasing di tanah airnya.
Disamping itu, diharapkan sekarang jauh lebih mudah bagi rakyat setiap wilayah Kulonrpogo dan Jalur Deandels untuk menyadari kepentingan umum mereka daripada ketika mereka hidup terisolasi di komunitas-komunitas pedesaan kecil. Dan keberhasilan akan hal ini secara positif dapat menjadi percontohan dan penerapan bagi wilayah-wilayah tertinggal lainnya di Indonesia yang masih sulit terjangkau akses untuk berevolusi industri karya nasional mereka.
Frankincense (Purwokerto, 20 Mei 2018)