Berpacu nafas membara siksa
Terbangkit lagi  dari debu kekalutan
Menerjang resah lamunan basah
Selangkah pun tiada berdamai di bumi
Aku harus menghindar daripadanya
Di antara cipta ruang-ruang perseteruan
Pada siapa bukan lagi muka kebenaran
Lekas...menyusup dalam hening sujud
Serahkan diri dalam  pendoa maut
Lorong gelap ini masih sisakan cahaya
Penentram hati di sinar temaram
Alihkan tenang surai-surai menderap
Kendali kekang pada kesabaran
Masih ada waktu menyertai Aku
Hingga terhenti ajal membawa Aku
Karenanya... dengan Aku bukanlah satu
Dunia beda tiada akan menjadi tentu
Akhir terjemput keramahan Hantu
Mari kita pergi...
Surai-surai itu...
Tiada akan mengejar lagi...
Frankincense (Yogyakarta, 25 Mei 2017)