Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Praktisi Perencanaan Properti

Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia properti, saya merasa waktunya berbagi insight yang bisa berguna bagi sesama praktisi dan keluarga Indonesia. Fokus saya di bidang perencanaan, mulai dari pengembangan rumah tapak, ruko, pergudangan, hingga apartemen.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Menjemput Matahari dan Menolak Panas

27 Agustus 2025   11:22 Diperbarui: 27 Agustus 2025   15:42 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah menghadap matahari (Sumber: Freepik)

Saya pernah melihat dua rumah di sebuah kompleks perumahan yang sama, namun dengan cerita berbeda karena arah hadapnya. Satu rumah menghadap timur dan pemiliknya mengaku jarang menyalakan lampu di pagi hari.

Sebaliknya, pemilik rumah yang menghadap utara merasa rumahnya sejuk seharian, namun harus memasang skylight agar ruang tamunya tidak terasa seperti gua.

Rumah hadap timur, menjemput matahari pagi

Bayangkan bangun pagi, membuka pintu lalu disambut cahaya keemasan yang hangat. Itulah suasana yang ditawarkan rumah hadap timur.

Bagi para pencinta pagi, ini adalah kebahagiaan kecil yang tak tergantikan. Sinar matahari pagi dikenal kaya akan vitamin D yang baik untuk tulang, kulit, dan mood kita. Bahkan, di masa pandemi Covid-19, banyak orang berjemur di pagi hari untuk menjaga daya tahan tubuh.

Rumah yang menghadap timur biasanya terang sejak pagi. Lantai, teras dan dindingnya cepat kering dari embun atau sisa hujan malam. Kelembapan berkurang, sehingga risiko tumbuhnya jamur juga lebih rendah.

Namun, tidak semua orang nyaman dengan sinar pagi ini. Bagi mereka yang bangun agak siang, cahaya yang masuk bisa terasa menyilaukan. Teras juga menjadi kurang nyaman untuk beraktivitas jika tidak ada peneduh.

Untungnya, semua ini bisa diatasi dengan cara yang sederhana. Kita bisa memasang kanopi, menggunakan tirai tipis, atau menanam pohon rindang.

Saya punya teman yang rumahnya menghadap timur. Ia menanam pohon tabebuya di depan rumahnya. Ketika musim bunga, terasnya bukan hanya teduh, tapi juga cantik dan sering dijadikan latar foto.

Rumah hadap timur ibarat secangkir kopi hitam di pagi hari. Memberi energi dan semangat, tapi tetap harus dinikmati dengan takaran yang pas.

Rumah hadap utara dan selatan, teduh sepanjang hari

Jika rumah hadap timur diibaratkan secangkir kopi, maka rumah hadap utara dan selatan seperti es teh yang menenangkan. Arah ini terkenal dengan suhunya yang lebih stabil karena sinar matahari tidak masuk terlalu intens.

Rumah dengan orientasi ini biasanya terasa adem hampir sepanjang hari. Pemiliknya jarang merasa kepanasan dan bisa menghemat penggunaan pendingin ruangan. Dinding dan fasad rumah juga lebih awet karena tidak sering terkena sinar matahari langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun