Mohon tunggu...
Franhky Wijaya
Franhky Wijaya Mohon Tunggu... Praktisi Perencanaan Properti

Setelah bertahun-tahun berkecimpung di dunia properti, saya merasa waktunya berbagi insight yang bisa berguna bagi sesama praktisi dan keluarga Indonesia. Fokus saya di bidang perencanaan, mulai dari pengembangan rumah tapak, ruko, pergudangan, hingga apartemen.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Menjemput Matahari dan Menolak Panas

27 Agustus 2025   11:22 Diperbarui: 27 Agustus 2025   15:42 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah menghadap matahari (Sumber: Freepik)

Memilih arah hadap rumah di iklim tropis.

Pagi hari selalu punya ceritanya sendiri. Ada orang yang begitu bangun tidur, mereka ingin langsung disambut cahaya keemasan yang masuk lewat jendela, lalu dengan semangat menyeruput kopi.

Namun, ada juga yang lebih senang melihat ruangan masih agak gelap, lalu menyalakan lampu karena matahari belum mampir ke rumahnya.

Pernahkah kamu berpikir, kalau bisa memilih, ingin rumah yang cerah disapa matahari pagi, atau rumah yang adem seharian tapi agak remang di pagi hari?

Banyak dari kita membeli rumah hanya karena faktor lokasi, harga atau tampilan luarnya saja. Padahal, arah hadap rumah itu seperti karakter pasangan hidup kita.

Ada yang suka bangun pagi dan beraktivitas, tapi ada juga yang lebih senang santai dan berlama-lama di dalam ruangan.

Di iklim tropis seperti Indonesia, matahari punya peran besar dalam menentukan seberapa nyaman sebuah rumah. Arah hadap rumah bisa mempengaruhi suhu, tingkat kelembapan, bahkan tagihan listrik untuk lampu dan pendingin ruangan.

Jadi, memilih arah hadap rumah bukan hanya soal estetika, melainkan sebuah strategi untuk hidup lebih nyaman.

Mengapa arah hadap rumah penting?

Matahari terbit dari timur, bergerak melintasi langit, lalu tenggelam di barat. Ini berarti sisi rumah yang menghadap timur akan mendapatkan sinar pagi, sementara sisi barat akan terasa panas di sore hari. Sementara itu, sisi utara dan selatan biasanya tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Arah hadap rumah sangat memengaruhi pencahayaan alami, suhu dalam ruangan, dan sirkulasi udara. Rumah yang mendapat cukup cahaya di siang hari akan terasa lebih hidup dan hemat listrik.

Sebaliknya, rumah yang terlalu sedikit mendapat sinar bisa menjadi lembap dan terasa dingin, sedangkan rumah yang terlalu banyak mendapat sinar bisa terasa gerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun