Mohon tunggu...
Francisco Gloria
Francisco Gloria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Asisi Semarang

Repetitia Mater Scientiarum Est

Selanjutnya

Tutup

Diary

Life is Simple, but Not Easy: Menimba Inspirasi dari Opa dan Oma

31 Oktober 2023   05:35 Diperbarui: 31 Oktober 2023   05:47 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara untuk menikmati hidup yang sesungguhnya? Terkadang, pemikiran macam itu terngiang-ngiang dalam pikiran saya. Bagaimana tidak? Setiap hari dipusingkan dengan berbagai rutinitas dan tugas, sampai-sampai lupa caranya untuk menikmati hidup. Rasa-rasanya hari demi hari yang keluar dari mulut hanyalah litani keluhan mengenai hidup. Kemudian, saya disadarkan betapa mudahnya menemukan pentingnya menikmati hidup yang bermakna.

Ada sebuah istilah dalam Bahasa Jawa, wong urip kuwi mung mampir ngombe, yang artinya adalah orang hidup itu hanya mampir minum. Artinya apa? Hidup kita itu singkat. Maka kita perlu memanfaatkan hidup kita sebaik mungkin, supaya hidup kita akan jauh lebih bermakna. 

Pada suatu kesempatan, saya bersama ketiga teman saya yang lain mengunjungi opa dan oma di Wisma Lansia Harapan Asri yang beralamatkan Jl. Tusam Raya No.2A, Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Ini kali pertama saya untuk mengunjungi Wisma Lansia. Terus terang, gambaran awal yang saya miliki ketika datang ke wisma ini adalah suasana yang suram, berjumpa dengan opa dan oma yang mungkin sudah tidak mempunyai harapan hidup. 

Namun, gambaran ini terpatahkan ketika kami berjumpa dengan seorang oma yang terbaring sakit setelah jatuh beberapa hari yang lalu. Ketika kami berjumpa dengan beliau, perasaan beliau itu sangat senang sekali ketika dikunjungi oleh kami. 

Beliau menceritakan banyak hal mengenai kisah hidupnya, dan kami pun diberi pesan yang sungguh bermakna. Sampai kami menganggap oma ini jauh lebih katekis ketimbang kami yang menjadi calon katekis.

Perjumpaan kami dengan opa dan oma tidak berhenti sampai disitu. Kemudian kami keluar dan berjumpa dengan banyak opa serta oma. Saya pribadi melihat wajah yang bahagia, wajah yang penuh semangat. Mereka pun sangat welcome dengan kami. Tak jarang ada jokes yang muncul setiap opa dan oma bercerita. Disitu kami pun menimba inspirasi mengenai memaknai arti hidup.

Walau muda maupun tua, yang namanya hidup pantas untuk dijalani dan disyukuri. Selama di wisma ini, mereka semakin dimampukan untuk saling peka dan saling menguatkan satu sama lain. 

Ada salah satu opa yang menyadari bahwa jika berada di rumah sendirian, rasa malas akan mendominasi dirinya dan akibat kurangnya komunikasi dan interaksi dengan orang lain, akan menyebabkan pikun. Maka, interaksi bisa menguatkan pikiran. Di wisma ini, mereka menjadi rajin, karena dapat berinteraksi dengan banyak orang yang ada disana. 

Terdapat jadwal rutin, seperti misa pagi, senam, sarapan. Untuk jam 7 malam ada acara bersama, seperti bernyanyi bersama dan bercanda bersama dengan para lansia lainnya yang ada disini. 

Mereka berpendapat bahwa rasa jenuh pasti ada, dan untuk mengatasi rasa itu para lansia saling support dan saling membantu. Ada yang membantu memanggilkan perawat, ada yang membantu mendorong kursi roda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun