Mohon tunggu...
Francisco Gloria
Francisco Gloria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Asisi Semarang

Repetitia Mater Scientiarum Est

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Smiling Pope (Il Papa del Sorriso) - Paus Yohanes Paulus I dan Konspirasi Kematiannya yang Penuh Misteri

17 Oktober 2023   10:13 Diperbarui: 17 Oktober 2023   10:24 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses konklaf pasca kematian Paus Paulus VI menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan demokrasi dalam memilih pemimpin baru Gereja Katolik Roma. Konklaf memastikan bahwa pemimpin baru dipilih melalui suara secreta yang tidak terpengaruh oleh faktor-faktor luar, seperti tekanan politik atau ekonomi.

Masa Tiga Puluh Tiga Hari

Paus Yohanes Paulus I memimpin Gereja Katolik Roma selama tiga pekan, tepatnya dari 26 Agustus 1978 hingga 28 September 1978. Ia menjadi Paus setelah mengalahkan kandidat lain dalam konklave yang diadakan setelah kematian Paus Paulus VI.

Masa kepemimpinan Paus Yohanes Paulus I sangat singkat, namun sangat memukau. Ia dikenal sebagai pemimpin yang sangat cepat dan inovatif, menekankan perubahan dan reformasi dalam Gereja. Ia memiliki kepribadian yang ramah dan sangat mencintai rakyat, serta memiliki pandangan yang berbeda dari para pendahulu. Walaupun masa kepemimpinannya sangat singkat, Paus Yohanes Paulus I membawa beberapa perubahan besar dalam Gereja, seperti memberikan peran yang lebih besar pada wanita dan memfokuskan pada perhatian terhadap orang-orang miskin dan sosial ekonomi rendah. Ia juga mempromosikan perdamaian dan dialog antar umat beragama. Dilansir dari website resmi Vatikan, Paus Yohanes Paulus I tercatat telah menulis tiga surat apostolik, empat surat perseorangan maupun kelompok, melakukan empat kali audiensi, lima kali memimpin doa Malaikat Tuhan dan sembilan kali pidato.

Kematian

Paus Yohanes Paulus I meninggal pada tanggal 28 September 1978. Ia meninggal tepat 33 hari berkuasa menjadi Paus, yang merupakan periode kepausan yang terpendek dalam sejarah Gereja Katolik. Secara resmi, Vatikan menyatakan bahwa Paus Yohanes Paulus I meninggal diakibatkan serangan jantung atau infark. Namun, ada teori yang menyatakan bahwa kematian Paus Yohanes Paulus I disebabkan oleh pembunuhan atau konspirasi yang dilakukan oleh beberapa tokoh. Teori kematian Paus Yohanes Paulus I yang diterbitkan dalam buku "In the Name of God" oleh David Yallop adalah bahwa ia dibunuh. Buku ini mengklaim bahwa Paus Yohanes Paulus I memiliki rencana untuk membuat beberapa perubahan besar dalam Gereja Katolik, dan bahwa kematiannya merupakan hasil dari konspirasi yang dilakukan oleh kelompok pengaruh dalam Gereja. Menurut buku ini, Paus Yohanes Paulus I memiliki rencana untuk membuat Gereja Katolik lebih transparan dan akuntabel, dan juga memiliki rencana untuk memecat beberapa orang yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam Gereja. Hal ini membuat beberapa pihak tidak senang dan memicu konspirasi untuk membunuh Paus. Namun, teori ini tidak memiliki bukti yang kuat dan banyak dianggap sebagai spekulasi. Banyak kritikus mempertanyakan metodologi dan kredibilitas Yallop, dan memperdebatkan apakah teori ini memiliki dasar yang kuat. Pemerintah Italia melakukan penyelidikan resmi tentang kematian Paus Yohanes Paulus I dan menyimpulkan bahwa dia meninggal karena serangan jantung.


Walaupun periode kepemimpinanya sangat singkat, Yohanes Paulus I diingat dan dihormati oleh umat Katolik sebagai pemimpin yang berhati luhur dan memberikan kontribusi besar bagi Gereja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun