Mohon tunggu...
Suaviter
Suaviter Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang dalam proses latihan menulis

Akun yang memuat refleksi, ide, dan opini sederhana. Terbiasa dengan ungkapan "sic fiat!"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pegang Prinsip Jadi "Banteng di Perantauan"

29 Juni 2022   11:14 Diperbarui: 29 Juni 2022   14:45 1753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang hendak merantau. Gambar diambil dari pexels oleh Porapak Apichodilok

Seorang pelajar yang memutuskan untuk merantau tentu telah memiliki segudang target yang hendak dicapai. Agar dapat mewujudkan target-target tersebut, ia harus memiliki mental yang kuat dan tahan "banting" ibarat seekor banteng. 

Saat membaca dan mendalami topik pilihan ini, saya teringat akan pengalaman lima belas tahun yang silam. Saya memutuskan untuk merantau dan mengukir sejarah dalam hidup berpisah dari keluarga.

Ini saya putuskan demi mengejar cita-cita yang pada saat itu sungguh menggebu, yakni menjadi seorang pelajar yang tangguh dan mandiri.

Walau sebenarnya, bagi saya pilihan itu masih cukup spontan. Saya belum tahu trik hidup di perantauan. Saya tak tahu bahasa daerah tempat saya akan merantau. Namun, saya optimis bahwa segala kecemasan itu akan cepat teratasi dan berlalu.

Sebelum berangkat, saya diberi nasihat dan motivasi oleh keluarga. Dalam adat Batak Toba, kepada anggota keluarga yang hendak bepergian jauh dengan intensi mulia untuk jangka waktu yang panjang, diberikan dengke simudur-udur (ikan mas yang dimasak arsik dan disusun dengan rapi di atas talam atau piring). Ini simbolisasi dari doa dan dukungan keluarga.

Pada malam sebelum berangkat merantau, saya menerima ikan ini. Juga, seorang adik berpesan agar saya sering mendengar lagu "Anak Medan", satu lagu Batak yang bergenre dangdut ciptaan Freddy Tambunan.

Ada satu penggalan lirik dalam lagu itu yang harus saya pegang, yakni berani menjadi "banteng di perantauan". Untuk lirik yang utuh silakan kunjungi:


Maksud ungkapan

Cukup lama saya mencari maksud pesan adik dan makna di balik penggalan lirik tersebut. Saya mencoba menafsirkan, bahwa banteng itu satu binatang yang cukup kuat, cepat bergerak, hidup dalam kawanan, dan siap menantang.

Apalagi, kalau ada tantangan yang mencoba mengusiknya dan atau kawanannya. Sang banteng akan mati-matian membela diri. 

Setidaknya itu yang pernah saya tonton dalam acara televisi yang menyorot kehidupan makhluk liar di alam dan yang pernah saya baca di situs-situs internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun