Penutup: Saat Desa Belajar Menulis
Kini, desa mulai belajar. Dengan tertatih, ia menulis dirinya sendiri. Ia mulai tahu bahwa dengan menulis, ia bisa bicara lebih keras. Ia mulai sadar bahwa data bisa menjadi tameng dari intervensi yang keliru, dan kunci dari bantuan yang tepat sasaran.
Tapi desa tak boleh ditinggal sendiri. Di balik grafik dan indikator, ada wajah-wajah yang menunggu dimengerti. Maka, tugas kita bukan hanya menyusun indeks, tapi juga menumbuhkan pemahaman.
Karena ketika desa bisa bicara dalam bahasanya sendiri, maka data tak lagi membungkam---ia justru menjadi jembatan. Dan saat itu tiba, desa tak hanya menjadi objek statistik, tapi subjek sejarah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI