Samarinda, 4 September 2025 – Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 RRI. Dalam acara ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Mulawarman ikut ambil bagian dengan penuh antusias, memberikan kontribusi nyata bagi kebutuhan sosial masyarakat.
Sejak pagi, suasana halaman RRI Samarinda tampak ramai. Panitia menyambut para peserta yang datang silih berganti untuk mendonorkan darah. Meja registrasi dipenuhi oleh masyarakat umum, pegawai RRI, relawan, serta mahasiswa yang datang berkelompok. Kehadiran mahasiswa FISIP Unmul menambah semarak suasana. Sebagian duduk menunggu giliran dengan tenang, sebagian lain berbincang ringan sambil menenangkan teman-teman mereka yang baru pertama kali mencoba donor darah.
Kegiatan donor darah ini menjadi salah satu rangkaian acara perayaan HUT RRI yang ke-80. Pihak panitia menjelaskan bahwa donor darah dipilih sebagai bentuk kegiatan sosial yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Tidak hanya meriah secara seremonial, acara ini juga memberikan kontribusi nyata untuk menambah stok darah di PMI Samarinda.
Mahasiswa FISIP Unmul hadir dengan kesadaran tinggi bahwa kegiatan sosial ini sejalan dengan nilai-nilai yang mereka pelajari di kampus. Mereka memandang donor darah bukan sekadar aktivitas kesehatan, melainkan bentuk kepedulian kemanusiaan. Kehadiran mahasiswa juga didukung oleh dua dosen pembimbing, yakni Ziya Ibrizah, S.I.Kom., M.I.Kom. dan Rosyid Nurrohman, S.M., M.AB. Keduanya mendampingi mahasiswa sejak registrasi hingga proses donor selesai.
Hal senada juga disampaikan Rosyid Nurrohman. Ia menilai acara donor darah yang diinisiasi RRI ini mencerminkan sinergi antara media publik, akademisi, dan generasi muda. “Melalui kegiatan ini mahasiswa belajar berkontribusi langsung bagi sesama,” katanya.
Para mahasiswa tampak bersemangat untuk mendonorkan darah mereka. Sebagian mengaku ini pengalaman pertama, namun rasa tegang berganti kebanggaan setelah berhasil menyumbangkan darah. Andi, mahasiswa semester lima FISIP, mengatakan dirinya awalnya ragu, namun setelah tahu manfaatnya, ia merasa bangga bisa ikut. “Awalnya agak takut, tapi setelah selesai justru senang karena bisa membantu orang lain,” tuturnya. Mahasiswa lain, Rina, menambahkan bahwa kegiatan ini memberinya motivasi untuk lebih sering mengikuti donor darah di kemudian hari.
Kegiatan donor darah ini berlangsung dengan tertib. Tim medis dari PMI Samarinda menyiapkan tempat khusus dengan perlengkapan lengkap. Setiap pendonor diperiksa kesehatannya terlebih dahulu, mulai dari tekanan darah, kadar hemoglobin, hingga riwayat kesehatan singkat. Setelah dinyatakan layak, barulah mereka diarahkan untuk mendonorkan darah. Proses donor berlangsung sekitar 10–15 menit untuk setiap peserta. Setelah selesai, para pendonor diberikan makanan ringan dan minuman untuk memulihkan energi.
Panitia HUT RRI Samarinda menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa FISIP Unmul. Menurut mereka, kehadiran mahasiswa memberikan energi positif dan semangat baru bagi acara. “Kami senang sekali melihat antusiasme mahasiswa. Mereka ikut mendonor, membantu panitia, dan berbaur dengan masyarakat. Kehadiran mereka menambah semarak acara ini,” ujar salah satu panitia.
Kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dengan lembaga publik. RRI sebagai media penyiaran nasional menunjukkan perannya sebagai institusi yang peduli pada kebutuhan masyarakat. Sementara FISIP Unmul sebagai bagian dari dunia pendidikan memberikan dukungan dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan sosial. Sinergi ini penting untuk memperkuat peran generasi muda sebagai agen perubahan.
Bagi mahasiswa, pengalaman donor darah di HUT RRI memberikan kesan mendalam. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga belajar berkolaborasi dengan panitia, tenaga medis, dan masyarakat. Interaksi lintas kalangan ini menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus memperluas wawasan mereka. Apa yang mereka alami hari ini diharapkan dapat membentuk karakter yang peduli, tangguh, dan berdaya sosial tinggi.
Menurut para dosen pendamping, kegiatan ini bisa menjadi pintu masuk untuk melibatkan mahasiswa dalam program sosial lainnya. Jika hari ini mereka berpartisipasi dalam donor darah, ke depan mereka bisa menjadi relawan bencana, penyelenggara kegiatan kemasyarakatan, atau perancang program sosial di tingkat komunitas. Dengan demikian, pengalaman sosial menjadi bekal penting dalam mengembangkan kepemimpinan dan tanggung jawab sosial mahasiswa.
Perayaan HUT RRI ke-80 di Samarinda tahun ini meninggalkan kesan positif, khususnya bagi mahasiswa FISIP Unmul. Melalui kegiatan donor darah, mereka menunjukkan bahwa generasi muda mampu berperan aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Keterlibatan mereka juga menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi di Kalimantan Timur tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter sosial.