Rumus menghitung tekanan udara pada ketinggian h dari permukaan laut:
p = 101325 {1 - (2,25577/100000))h}^(5,25588)
dengan p tekanan udara dalam satuan pascal (Pa) dan h ketinggian dari permukaan laut (dalam satuan meter). Pada ketinggian h=0 meter tekanan udara p=101325 pascal atau disebut 1 atmosfer (1 atm).
Pesawat komersil yg biasa kita tumpangibiasanya berada pada ketinggian h=30000-33000 feet atau sekitar 10 km = 10000 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian (10000 m) itu tekanan udara sebesar p=0,261 atm atau sekitar (1/4 tekanan udara di permukaan laut). Kalau pesawat naik lagi ke ketinggian h=38000 feet atau sekitar 12666,667 meter (ini yg dilakukan pilot Air Asia), maka tekanan udara menjadi p=0,171 atm.
Beberapa efek yg perlu diperhitungkan:
1. Pada tekanan udara yg sudah 0.171 atm itu apakah pesawat itu masih bisa bertahan (tdk pecah) kalau tekanan udara dalam pesawat dipertahankan 1 atm? Kalau tekanan udara dalam pesawat dikurangi untuk menjaga pesawat tdk pecah (akibat perbedaan tekanan udara itu dalam pesawat dan di luar pesawat) apakah juga penumpang bisa bertahan dengan tekanan udara rendah dalam pesawat? Tentunya sang pilot dan crew tahu kemampuan pesawat itu.
2. Temperatur udara. Perbedaan tekanan udara luar pesawat dari p=0.261 atm (pada ketinggian 10 km atau 10000 m) ke tekanan udara p=0.171 atm (pada ketinggian 12666,667 m) akan berpengaruh terhadap suhu udara (T). Suhu udara pada ketinggian 10 km (menggunakan persamaan gas ideal) sekitar T= - 50 derajat celcius, kalau naik ke ketinggian 12666,667 m (38000 feet) maka suhu sekitar T= - 57 derajat Celcius. Pengaruh perbedaan suhu dalam pesaawat dengan suhu di luar pesawat juga berpengaruh terhadap pesawat (tentunya juga pilot dan crew pesawat tahu kemampuan pesawatnya). Tetapi, perbedaan suhu sedikit saja bisa mengakibatkan salah satu komponen pesawat tdk berfungsi dengan baik.
3. Kerapatan udara juga sangat berpengaruh terhadap pesawat. Pada ketinggian 10 km kerapatan udara tinggal 0,2 kerapatan udara di permukaan laut (permukaan bumi).
sumber : Asan Damanik
