Mohon tunggu...
Fatia Magistra
Fatia Magistra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memecahkan Masalah dalam Keterbatasan: Kritik Infografis di Koran Tempo

5 November 2015   19:11 Diperbarui: 5 November 2015   19:33 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memecahkan Masalah dalam Keterbatasan:  Kritik DKV Terhadap Infografis “Buku Cetak Masih Bertahan” di Koran Tempo

Berkembangnya teknologi melahirkan seperangkat budaya baru seperti popularitas internet dan ponsel pintar atau smartphone berlayar lebar. Dengan berkembangnya kebiasaan sharing atau berbagi hal-hal yang dianggap menarik di situs jejaring sosial, maka infografis—jenis grafis yang merepresentasikan data dalam bentuk visual—naik pamor sebagai media baru untuk berbagi data-data yang menarik dengan cara yang lebih singkat dan nikmat. Hal ini terjadi mengingat manusia menggantungkan daya tangkap pada indra penglihatan hingga lima puluh persen dibandingkan indra-indra lainnya.

Maraknya infografis, yang tidak hanya terjadi di dunia maya, namun juga di dunia nyata seperti apada media cetak, berarti luasnya ragam infografis yang tercipta. Meskipun demikian, kualitas infografis yang ada tidak berbanding lurus dengan kuantitasnya, sehingga diperlukanlah kritik pada infografis-infografis yang ada. Dalam hal ini, kritik akan dilakukan pada infografis pada rubrik Parameter pada halaman 2 Koran Tempo hari Jumat, 23 Oktober 2015. Kritik sendiri memiliki makna kegiatan refleksi, evaluasi, dan pemahaman, sehingga tidak semata-mata berarti menemukan sisi negatif seperti makna kritik yang populer di masyarakat.

Infografis yang akan dikaji terletak pada bidang berukuran 11,5 x 10,5 cm dengan warna monokrom atau variasi hitam dan putih. Infografis ini mengupas mengenai hasil survei jumlah pembaca di Amerika Serikat dan jenis buku yang mereka baca, yang dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu buku cetak, e-book atau buku elektronik, dan audio book atau buku yang tinggal perlu didengarkan saja. Survei dilakukan oleh Rainie dan Perrin dari Pew Research Center. (2015) Struktur pada infografis dapat dibagi menjadi empat, yaitu kepala infografis yang memuat judul di atas, pesan verbal yang terletak di sisi kiri, pesan visual yang terletak di sisi kanan, dan kaki infografis yang memuat sumber di bawah pesan verbal.

[caption caption="Infografis yang dikaji."][/caption]

[caption caption="Pembagian struktur infografis yang dikaji."]

[/caption]

Bagaimanakah kita dapat menilai suatu infografis? Menurut Edward Tufte (2001: 13), graphic display atau grafi yang ditampilkan yang baik mampu memenuhi syarat yang dituliskan dalam bukunya, The Visual Display of Quantitavi Information. Salah satu butir terpenting yang diberikan Tufte adalah bahwa sebuah grafis harus mampu mengungkap data.

Infografis versi Pew Research Center sebenarnya telah dirilis di laman mereka, namun menggunakan jenis infografis yang berbeda dengan yang dilakukan oleh Koran Tempo. Infografis yang awalnya berupa marked line disulap menjadi stacked bar, yaitu batang-batang yang disusun dengan cara “menumpuk” secara vertikal.

[caption caption="Presentase jumlah pembaca oleh Pew Research Center."]

[/caption]

[caption caption="Infografis dengan data yang sama oleh Koran Tempo."]

[/caption]Pembagian ini memerinci data yang sudah ditemukan oleh Pew Research Center. Dibandingkan melihat tinggi-rendahnya marked line, infografis berbentuk stacked bar lebih mudah dimengerti dengan cepat. Presentase jumlah pembaca dan jenis buku yang ada pun dibagi dua bagian, dimana presentase jumlah pembaca diletakkan di sebelah kiri, sementara jenis-jenis buku diletakkan di sebelah kanan dengan gradasi warna abu-abu dari terang ke gelap.

Selain data tersebut, terdapat tabel berisi enam variabel yang ditemukan pada saat survei. Oleh Koran Tempo, diambil dua variabel yang dianggap dominan, yaitu jenis kelamin pembaca dan umurnya. Dua data ini kemudian diubah (transformasi) menjadi infografis bertipe doughnut, lingkaran dengan lubang di tengah sehingga memiliki bentuk visual alih-alih hanya verbal.

Dengan demikian, infografis yang ada telah memenuhi kualifikasi menurut Tufte, seperti representasi data yang banyak dalam ruang yang terbatas, mengungkap data dari level umum maupun khusus, hingga melayani tujuan deskripsi jenis buku yang dibaca di Amerika Serikat.

[caption caption="Tabel data dari Pew Resarch Center."]

[/caption]Infografis Parameter “Buku Cetak Masih Bertahan” ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Salah satu kelebihannya adalah penggunaan struktur yang sudah tepat. Dengan memberi jarak pada infografis stacked bar untuk jumlah pembaca dengan tipe dan usia pembaca, maka mata pembaca media secara otomatis bergerak dari judul ke penjelasan berupa pesan verbal di sisi kiri terlebih dahulu sebelum membaca infografis di sisi kanan. Hal ini dapat dilihat kembali pada Gambar 2. Jarak antara bidang atas dan bidang bawah untuk mengarahkan mata penglihat adalah teknik yang biasa digunakan dalam membagi panel komik.

Kelebihan yang lain adalah maksimalisasi penggunaan warna yang terbatas pada infografis namun masih mampu mengungkap data dengan jelas. Dengan ruang yang terbatas pun data yang awalnya hanya berupa angka kini dapat dilihat dan dicerna dengan mudah. Hasil riset Pew Research Center yang berupa pesan verbal juga ditambahi dengan keterangan dari The New York Times tentang alasan mengapa buku cetak masih bertahan, yaitu karena banyak orang yang masih menikmati buku secara fisik.

Dalam berita, aktualitas atau waktu munculnya berita memegang peranan penting. Dalam hal ini, infografis yang dikaji pun termasuk merupakan hasil dari riset yang masih cukup “segar”, mengingat survei dilakukan pada tanggal 17 Maret hingga 12 April 2015. Hasil survei dipublikasi di Amerika pada tanggal 19 Oktober 2015 dan dijadikan infografis di Koran Tempo pada 23 Oktober 2015. Hal ini juga merupakan salah satu dari keunggulan infografis yang dikaji.

Kekurangan dari infografis ini adalah limitasi warna yang tidak bisa dihindari karena pengaturan atau setting. Halaman kedua Koran Tempo memang berwarna monokrom, tidak full color seperti pada halaman pertama. Kekurangan yang lain yang tidak dapat dihindari karena sempitnya ruang adalah hilangnya informasi-informasi pendukung yang tidak kalah relevannya. Misal, bagaimana orang dengan pendidikan dan penghasilan yang lebih tinggi membaca lebih banyak buku dibanding mereka yang tidak. Lokasi tempat tinggal seperti urban, suburban, dan rural pun memiliki dampak pada tingkat membaca dan bisa menjadi relevan untuk pembaca Indonesia sekalipun.

Kesimpulannya, infografis yang dikaji telah memenuhi beberapa “syarat” grafis statistik yang baik menurut Tufte, seperti merepresentasikan banyak nomor atau ukuran pada ruang terbatas, mengungkapkan data umum (jumlah pembaca) maupun data yang khusus (jenis bacaan, tipe pembaca, usia pembaca), hingga melayani tujuan deskripsi. Dengan kelebihan yang lebih banyak dibanding kelemahannya, infogafis ini sudah mampu memecahkan masalah konversi data verbal menjadi data visual dengan cukup baik dalam keterbatasan ruang maupun elemen warna.

Penulis adalah Mahasiswa S1 Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) ISI Yogyakarta. Tulisan dibuat dalam rangka memenuhi tugas pribadi Mata Kuliah Kritik DKV yang diampu oleh Pak Sumbo Tinarbuko.

Daftar Pustaka

Rainie, Lee dan Perrin, Andrew, 2015, “Slightly fewer Americans are reading print books, new survey finds”, dipublikasikan tanggal 19 Oktober, diakses hari Minggu, 1 November 2015, pukul 12.02 WIB, http://www.pewresearch.org/fact-tank/2015/10/19/slightly-fewer-americans-are-reading-print-books-new-survey-finds/

Tufte, Edward Rolf , 2001, The Visual Display of Quantitative Information: Second Edition, Connecticut: Graphic Press LLC.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun