Mohon tunggu...
Florensyah
Florensyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nona TIMUR di SUMUT

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Guru Bukan Impian Saya

31 Juli 2021   14:27 Diperbarui: 31 Juli 2021   16:38 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya adalah mahasiswa yang ketika saya menuliskan artikel ini saya berada di tingkat I.Saya berkuliah di salah satu kampus Swasta di PematangSiantar.

Mengambil jurusan keguruan terlebih di bidang Pendidikan Guru SD tidak pernah saya impi kan sebelum nya dalam hidup saya.Tamat dari salah satu SMK Swasta dengan basic Komputer membuat orang selalu menanyakan kenapa jurusan di SMK saya dengan posisi saya berkuliah saat ini berbeda.Tidak pernah terlintas juga bahwa sekarang saya menjadi seorang tenaga pendidik di salah satu rumah baca gratis.Bahkan kalau boleh berbicara jujur sebenarnya dulu saya ingin melanjutkan kuliah sesuai dengan basic saya di SMK,tetapi karna kampus yang saya inginkan terlampau jauh orang tua saya tidak memberikan ijin.Sebelum nya saya ingin menjelaskan tentang diri saya sedikit lagi.Saya terlahir dari Ayah yang bersuku Timur dan ibu yang asli orang Batak.Ayah saya sudah meninggal sekitar 18 tahun yang lalu yang akhirnya membuat saya dan ibu saya tinggal berdua sekarang.

Kembali ke permasalahan ijin untuk kuliah yang jauh akhirnya membuat saya berpikir keras untuk melanjutkan perkuliahan kemana dan dengan jurusan apa.Akhirnya saya memutuskan untuk berkuliah di salah satu kampus keguruan tadi.

Awal mula pengalaman saya di mula di sini di saat saya di perkenalkan dengan seorang senior yang merupakan pejuang pendidikan merdeka.Sedikit banyak mengenai pendidikan beliau jelaskan kepada saya saat itu.Akhirnya membuat saya masuk dan bergabung di salah satu organisasi kependidikan di luar kampus.Dari sini saya menjdi lebih dekat dengan yang nama nya sosok seorang guru.Guru yang awalnya tidak pernah masuk kedalam bayangan saya di masa depan kini menjadi sosok yang saya idam-idamkan.

Memulai mengajari anak-anak di kampung saya sendiri hingga akhirnya menjadi tenaga pendidik untuk rumah baca gratis membuat saya semakin kasihan dengan pendidikan saat ini terlebih di masa pandemi serta memasukki era Revolusi 4.0

Guru sudah mulai hilang citra nya sebagai seorang pahlawan,banyak orang sudah mulai menyepelekan profesi guru dengan kata-kata"Sekarang semua sudah ada di Internet".Sangat di sayangkan memang padahal kalau ditilik kembali orang-orang yang berjaya pada saat ini pun semua ada berkat bantuan guru,bahkan mereka yang membagikan segala jawaban di internet tadi pun tau berkat guru.Tak jarang guru pada masa ini selalu di salahkan akibat kebodohan dari anak-anak bangsa saat ini.Padahal kalau meminggat kondisi pandemi saat ini sangat kecil kemungkinan guru dapat aktif langsung mengajari para peserta didik nya.Apapun yang sekarang sedang di rancang pemerintah untuk pendidikan indonesia saat ini guru juga masih harus perlu memahami prosedur penggunaan media tersebut.Segala upaya sudah di lakukan guru saat ini agar tetap bisa mendidik para peserta didik termaksud melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Peran orang tua saat ini sangat penting demi kelangsungan pendidikan di Indonesia saat ini.Orang tua yang saat ini mampu memantau 24 jam anak nya seharusnya sudaj bisa berkerja sama dengan para guru agar Indonesia tidak buta pendidikkan nantinya.Pembelajaran online memang belum efektif untuk pendidik sekarang,tapi untuk saat ini Revolusi industri 4.0 memang lah sangat di butuhkan pendidikan.

Mungkin untuk ulasan pendidikan serta bagaimana gambaran pesera didik saya akan lanjukan di artikel berikut nya.

Sedikit kata penutup untuk tulisan ini

"Sehebat apapun posisi mu,se-terkenal apapun kamu saat ini,ingat lah peranan guru di balik itu,guru memang tidak selalu benar,tapi benar atau salah itu semua merupakan pelajaran"

Salam Literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun