Mohon tunggu...
Florensius Marsudi
Florensius Marsudi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Manusia biasa, sedang belajar untuk hidup.

Penyuka humaniora - perenda kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mbuh...

11 Juni 2018   07:11 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:51 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap kali engkau kutanya
Jawabmu hanya kata  "mbuh"
Andai kau tak mengerti, kau jawab "mbuh ra ngerti"
Andai dirimu tidak melihat, kau menjawab, "mbuh ra weruh"

Kadang jawabanmu menjadi ciri dirimu
dirimu yang tak peduli
dirimu yang tak "melihat"
bahkan dirimu sengaja membungkam diri

Entah mengapa aku juga terikut arus
Terikut arus meluncur deras
deras pada kata
bahkan deras pada sengketa makna, berubah.

Kalaupun engkau tau, siapakah aku
mungkin kau tak kan pernah mengatakan
kebayaku ya kebayaku,
kebayamu ya...kebayamu....

Tak sadarkan engkau,
ketika ujung kebayamu
tersangkut dan terbelit jeruji sepeda motor,
Sebagian dirimu dalam ketelanjangan?

Apakah aku juga MBUH!

-------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun