Baca Juga: Story Telling, Inspirasi Moderasi Beragama Melalui Musik di Era Pandemi
Karena itu, masalah radikalisme menjadi suatu ancaman nyata bagi generasi muda di dunia. Pemerintah dari negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pihak-pihak terkait, kini lebih gencar mencegah radikalisme atau deradikalisasi, khususnya di kalangan remaja atau pemuda.
"Usia muda termasuk masa rentan menjadi intoleran dan radikal. Karena mereka masuk dalam fase mencari jati diri atau identitas. Apalagi, generasi ini melihat adanya ketidakadilan di sekitar mereka", papar Alfath.
Pemuda kelahiran Jombang, 3 Februari 2004 yang juga menjadi delegasi UNESCO IMUN Summer Camp Conference pada Juli 2021 lalu, mendorong adanya solusi global bagi kaum muda.
"Global multi-cultural policy menjadi sangat urgent bagi negara-negara di dunia dalam upaya mereduksi permasalahan young generation untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan untuk masa mendatang", jelas Alfath.
Alfath yang juga komposer jingle lagu Istanbul Youth Summit (IYS) 2021 mengajak keterlibatan kaum muda dalam komunitas dan organisasi.
Melalui forum internasional AWMUN 2021, Alfath menawarkan solusi aksi pemberdayaan pemuda, yaitu:
 • Libatkan pemuda dalam proses pengambilan keputusan;
 • Hormati suara anak muda;
 • Memahami dan menerapkan pendapat dan ide jujur mereka;
 • Bersedia untuk berbagi kekuasaan dan hak istimewa orang dewasa, menjadikan komunitas tempat yang lebih baik yang disukai baik oleh orang muda maupun orang dewasa.
Untuk mendukung pemberdayaan pemuda, Alfath menyoroti tentang optimalisasi dan dampak penggunaan internet bagi kaum muda.