Mohon tunggu...
Flash  Lekahena
Flash Lekahena Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blog

Penulis Renungan/ Artikel Kristen. Teolog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tamu di Pesta Pernikahan

14 Juni 2022   22:12 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:31 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernikahan atau perkawinan adalah salah satu hal yang paling dinantikan oleh banyak manusia di dalam kebudayaan manapun. Biasanya pernikahan selalu berkaitan dengan perayaan/ pesta. Kedua mempelai yang menikah, biasanya mengundang banyak orang untuk bersama-sama ikut hadir merayakan pesta pernikahan mereka. Dengan kehadiran orang-orang yang diundang maka sukacita pesta pernikahan itu semakin terasa.

Tamu dari berbagai kalangan pasti ada di dalam pesta pernikahan. Tidak dapat disangkal bahwa kebanyakan orang yang mengadakan pesta pernikahan sangat memprioritaskan orang-orang terdekat mereka atau orang yang dianggap memiliki jabatan untuk hadir di tengah-tengah pernikahan mereka. 

Sampai-sampai mereka lupa bahwa ada satu tamu yang tidak boleh tidak dihadirkan di dalam pesta pernikahan.

Apabila membaca Yohanes 2:1-11 (perkawinan di Kana), maka dapat diketahui bahwa tamu yang seharusnya dihadirkan di dalam pesta pernikahan adalah Tuhan Yesus.

Mengapa perlu menghadirkan Yesus di tengah pesta pernikahan?

Ketika Tuhan Yesus menghadiri perkawinan di Kana, ada sebuah kejadian yang tentunya dapat membuat malu mempelai pernikahan. Anggur yang dipakai untuk menjamu tamu habis (ayat 3). Dapat dibayangkan bagaimana ekspresi dari keluarga yang melangsung pernikahan. 


Pasti ada raut muka malu, cemas dan sebagainya. Untungnya ada Tuhan Yesus disana. Ibu Tuhan Yesus yang juga hadir disitu, meminta Tuhan Yesus untuk melakukan susuatu (ayat 5). Akhirnya Tuhan Yesus mengubah air yang ada di tempayan menjadi anggur (ayat 7-9). Bahkan anggur tersebut merupakan anggur terenak yang ada di pernikahan tersebut (ayat 10).

Memang mukjizat (air menjadi anggur) yang dilakukan oleh Tuhan Yesus merupakan “tanda-tanda” kemuliaan Tuhan yang sekaligus berimbas pada kepercayaan (ayat 11), tetapi dari kisah tersebut terdapat hal-hal relevan di dalam kehidupan pernikahan pada segala tempat dan zaman.

Pada saat dua orang menikah, di dalam keluarga mereka pasti ada masalah. Masalah akan sulit terselesaikan dan semakin rumit apabila keluarga hanya mengandalkan kekuatan sendiri tanpa mengandalkan dan melibatkan Tuhan. Dengan adanya kehadiran Tuhan di tengah keluarga, disitu pasti ada berkat yang mengalir dan sukacita yang tercurah. Kehidupan pernikahan pasti ada lika-likunya, tetapi Tuhan sangat tahu kapan untuk menunjukkan kuasaNya di tengah keluarga.

Jadi ketika menikah, jangan pernah lupa untuk mengundang tamu agung yaitu Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus memberkati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun