Selamat buat Perancis, selamat buat fansnya yang dengan kemenangannya di semifinal mengahadapi Belgia berhasil masuk final Piala Dunia 2018.
Pantas ? Sangat pantas !
Tanpa drama adu pinalti Tanpa perpanjangan waktu. Murni kekompakan team, murni strategi, dan kejeniusan memanfaatkan sekecil apapun. Kemenangan Perancis adalah kemenangan kelas dunia.
Memang ada sedikit sinisme, menyangkut posisi kepelatihan profesional Thierry Henri di timnas Belgia. Ah, itu tidak berarti apa-apa karena di lapangan bola itu bundar. Dan siapa yang berhasil memaksimalkan peluang dia yang menang.
Belgia yang selalu melangkah mulus, bahkan selalu membuat kejutan dengan membalikkan keadaan kali ini harus mengakui kematangan Griezmann, Pogba, dkk.
Ball possesion 60 lawan 40 di sisi Belgia membuktikan betapa Perancis ditekan habis-habisan. Sebaliknya dengan hanya 3 kali shoot on target untuk Perancis dan salah satunya adalah goal Samuel Umtiti  di menit ke-51 hasil sepak pojok Griezmann, cukup menunjukkan ketajaman luar biasa dari pemain-pemain Perancis. Tahukah anda, Griezmann yang berposisi penyerang memberi umpan sepak pojok lalu disambut Umtiti yang berposisi "hanya" pemain belakang. Bayangkan, seorang bek tengah tiba-tiba ikut merangsek maju ke depan menyambut umpan matang lalu mencetak goal dengan sundulan kepalanya. Memecah kebuntuan serangan dan menjadi satu-satunya goal penentu kemenangan Perancis.
Perancis memang layak menang.
Rapatnya pertahanan Belgia, berikut didukung postur pemain-pemainnya yang tinggi besar di atas rata-rata cukup ditembus kesempatan kecil saja untuk kalah. De Bruyne yang selalu menusuk  sisi kiri lawan dan Hazard yang spartan di sisi kanan Perancis selalu mental. Lukaku sering kehilangan umpan matang dengan penjagaan ekstra ketat pemain-pemain belakang Perancis.
Sekali menyerang menusuk jantung, kembali bertahan bagai tembok baja. Saya kagum sekali, karena meskipun di tekan habis-habisan oleh Belgia yang sering disebut saat ini punya generasi emas ini. Perancis tidak bermain ala bus parkir yang hanya bertahan dan membuang bola. Jika mendapat bola mereka bisa membuat serangan cepat mengirim bola ke Giroud, Mbappe maupun Griezmann untuk mengancam gawang Hugo Lloris. Dan, jika sang kiper Belgia itu tak jago, mungkin 2-3 goal tambahan bisa di koleksi Perancis.
Hal lain, yang perlu disoroti dari pertandingan ini meskipun tercatat 5 kartu kuning keluar di bagi Belgia 3 kartu sedangkan Perancis 2 kartu. Sebenarnya pelanggaran yang terjadi karena wasit sangat adil dan fair play, sekecil apapun trik pelanggaran bisa di berikan hukuman. Mungkin dengan keberadaan teknologi VAR tak ada yang bisa bohong. Tak perlu lagi drama akting protes dan guling-guling tak jelas.
Apalagi aksi diving, atau pelanggaran di kotak pinalty akan sangat dihindari. Hasilnya, pemain belakang juga akan memainkan seni penyelamatan bola yang bersih. Kompany yang sangat tenang sebagai stopper untuk Belgia, dan Hernandez yang sering mematahkan serangan-serangan samping untuk Perancis dengan mulus.