Adapun perbedaan yang dimaksud antara sufisme di wilayah utara dan selatan yakni, warga utara merupakan warga pastoralis (berpola hidup mengembala ternak) dan mereka diberi lahan pertanian. Mereka dianggap suku yang berpengaruh karena nenek moyang mereka dianggap sebagai wali wali sufi.
Sebagian dibagian selatan Somali, warganya lebih berpola dengan bercocok tanam dan relatif tidak berpola pastoralis. Struktur kesukuan menjadi lemah dan susunan Negara menjadi lebih kuat. Dan disinilah kenapa para sufi dibagian selatan memiliki peran besar dalam menumbuhkan keserasian terhadap masyarakat pertanian.
Sedangkan di Asia tenggara, banyak teori yang digunakan oleh para Tokoh Islam untuk menyebarkan ajaran Islam. Seperti teori Gujarat, Teori Mekkah, dan Teori Persia. Tentu mengenai hal tersebut telah dibahas dan dikaji dalam Metodologi Studi Islam. Namun tidak hanya itu saja yang dikaji, dari segi dalam negeri pun telah dikaji dalam metodologi studi islam. Banyak sekali sejarah yang menjelaskan bagaimana cara Islam masuk dan tersebar di Indonesia.
Dari keseluruhannya, dapat kita simpulkan bahwa konsep yang terdapat dalam metodologi studi islam merupakan konsep yang membahas bagaimana cara islam diterima dan bagaimana sejarah islam.
