Tak lama usai detik.com mengunggah berita tersebut, dalam hitungan detik netizensudah membanjiri kolom komentar yang disediakan pada bawah berita ini. Ada sekitar 855 komentar.
Berikut merupakan komentar netizenbernada positif
asds-59d5ca3d7a70f153953d4c43.jpg
Adapula komentar netizenyang bernada negatif
vcdfer-59d5ca76767e8c646c544072.jpg
Ini merupakan contoh netizen saling berkomentar meskipun mereka tidak mengenal satu sama lain dan hadir secara fisik, namun mereka memberikan persepsi yang sama sebagai bentuk respon dari produk teks media yang disajikan.
utys-59d5caaacd3bce1e6e436c64.jpg
sdfef-59d5cadcda14f923f7131a64.jpg
Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh komentar netizendiatas ialah, dominansi komentar bernada negatif. Meskipun ada yang positif, namun tidak lebih banyak dari komentat negatif. Kemudian, ada respon dari satu netizendan kemudian diberikan umpan balik oleh tiga netizenlain yang berkomentar. Hal ini membuktikan bahwa journalism 2.0memberikan ruang bagi khalayak untuk memberikan komentarnya terhadap sebuah praktik jurnalistik dalam hal ini pada portal berita online detik.com. Namun demikian, ada hal yang sangat disayangkan dalam kemajuan teknologi journalism 2.0ini. Terletak pada etika dari para netizenyang membubuhkan komentarnya di kolom komentar. Harapannya, meskipun 'bebas' berkomentar, namun tetap mematuhi etika yang berlaku, hal ini juga perlu diperhatikan oleh para pekerja media. Sehingga, sesuai dengan visi dan misi media.Â
DAFTAR PUSTAKA :
Chatia Hastasari, dkk. (2011). New Media Teori dan Aplikasi. Surakarta : Lindu Pustaka. (Dalam Jurnal Dewanti, Ira Fisela & Hastjarjo, Sri. 2014. ANALISIS ISI KOMENTAR PEMBERITAAN PADA PORTAL BERITA REPUBLIKA ONLINE (Studi Analisis Isi Komentar Pemberitaan tentang Pro Kontra Menteri Susi Pudjiastuti pada Portal Berita Republika Online Periode 27 Oktober 2014 -- 13 November 2014.Surakarta. (Diakses pada 4 Oktober 2017 : http://www.jurnalkommas.com/docs/JURNAL%20IRA%20FISELA%20(D1212044).pdf)