Mohon tunggu...
Fitri Ramadhani
Fitri Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

NIM 22104080010 Menulis adalah bentuk perlawananku—pada sunyi yang membelenggu, Pada ketidak adilan yang membisu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Membangun Peradaban dari Sampah: Saatnya Revolusi Kebersihan Lingkungan Dimulai dari Kita

18 Juni 2025   12:19 Diperbarui: 18 Juni 2025   12:19 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inisiatif seperti ecobrick---mengisi botol plastik dengan sampah non-organik padat untuk dijadikan bahan bangunan---telah menyebar luas sebagai gerakan edukasi dan aksi.

Narasumber:

Dalam wawancara dengan Kompasiana, Aida Nurhaliza, pendiri komunitas "Hijau dari Rumah", menyampaikan:

 "Kami ingin mengubah pola pikir bahwa sampah adalah beban. Sampah justru bisa menjadi potensi ekonomi jika dikelola dengan benar. Edukasi di tingkat rumah tangga adalah kunci."

Senada, Dr. Bima Saputra dari Universitas Gadjah Mada menyatakan bahwa edukasi sejak dini dan integrasi sistem pengelolaan berbasis komunitas adalah solusi jangka panjang:

 "Kami lakukan riset di lima provinsi. Wilayah dengan keterlibatan aktif masyarakat dalam memilah sampah mengalami penurunan volume sampah sebesar 45% dalam dua tahun."

Bab 4: Tantangan Utama -- Kesadaran dan Regulasi

Salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya kesadaran dan disiplin masyarakat. Banyak warga masih mencampur sampah organik dan anorganik, serta enggan memilah karena tidak melihat manfaat langsung.

Regulasi pemerintah seperti Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah memang ada, namun implementasinya masih lemah. Kurangnya infrastruktur dan dana di tingkat daerah juga menjadi kendala besar.

Bab 5: Peran Generasi Muda dan Media Sosial

Generasi muda punya peran besar dalam menciptakan budaya baru kebersihan. Di TikTok dan Instagram, konten-konten edukatif soal zero waste, DIY kompos, dan pengelolaan sampah rumah tangga mulai viral. Ini membuktikan bahwa edukasi bisa dilakukan dengan cara kreatif dan menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun