Mohon tunggu...
Fitri Manalu
Fitri Manalu Mohon Tunggu... Lainnya - Best Fiction (2016)

#catatankecil

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jika Aku Bukan Dia [Tujuh-Rahasia Brian]

17 September 2015   10:07 Diperbarui: 8 September 2016   06:05 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Terimakasih, Janne. Mungkin aku akan mencobanya.”

“Bukan mungkin, tapi cobalah,” desak Janne.

Cora merapikan rambut di dahi adiknya dengan jemari. “Oke, baiklah. Doakan saja berhasil.”

Terdengar suara ketukan, lalu pintu terbuka. “Sayang, Brian menunggu di bawah,” kata mama. “Cora, kamu juga turun ya,” ajak perempuan itu lalu bergegas turun.

Tentu saja ajakan itu lebih kepada kewajiban menunjukkan keramahtamahan bagi lelaki yang diharapkan akan menjadi pendamping hidup putri kandung keluarga Howitt, pikir Cora getir.

Janne menggamit lengan Cora dengan riang. Saat tiba di ruang tamu, sapaan hangat Brian menyambut kedatangan mereka. Cora berusaha memaksakan diri untuk tersenyum. Ia tak begitu menyukai lelaki itu. Rasanya ada sesuatu yang palsu dalam sikap Brian. Cora sendiri tak mengerti kenapa harus merasa demikian.

Ketika keluarga Howitt dan Brian sedang berbincang-bincang, terdengar suara getaran ponsel. Brian memegangi saku celananya lalu pamit ke belakang untuk menerima panggilan itu. Baru saja lelaki berlalu, mama mengingatkan Cora untuk meminta Mbok Resmi menyiapkan beberapa makanan kecil.

Langkah Cora terhenti saat memasuki ruang makan. Ia mendengar suara Brian yang sedang berbisik lirih dengan seseorang di ponselnya. Karena diliputi perasaan curiga, Cora bersembunyi di balik lemari dan berusaha mendengarkan percakapan itu.

“Jangan curiga begitu. Hatiku hanya milikmu, Sayang. Ini cuma sementara. Aku akan kembali ke sisimu saat aku sudah menguasai perkebunan itu. Percayalah….” bisik Brian.

Cora meradang. Kata-kata itu menunjukkan bahwa lelaki itu hanya menginginkan harta keluarga Howitt dengan cara memperalat perasaan Janne. Tak mau menunggu lebih lama, ia keluar dari persembunyiannya.

“Kamu sedang bicara dengan kekasihmu?” tuding Cora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun