Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis Kebijakan Kesehatan

Akrab disapa Fitri Oshin | WHO Certified on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Buka "Keran" Rumah Sakit Asing, Fokus Untung atau Butuh?

23 Juli 2025   16:47 Diperbarui: 23 Juli 2025   19:29 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menilik sederet penjabaran berkaitan rumah sakit asing di atas, jawabannya bisa dua-duanya. Perizinan rumah sakit asing untuk membuka cabangnya di Indonesia dalam kesepakatan CEPA dengan Uni Eropa memang diharapkan harus saling menguntungkan. 

Kita juga membutuhkan akses pelayanan kesehatan dan alat-alat canggih berkelas internasional. Melalui rumah sakit asing, Indonesia bisa melakukan transfer teknologi dan dokter-dokter WNI dapat belajar dari pengalaman sekaligus keahlian dokter asing.

Selanjutnya, menjawab mendesak (urgent) atau tidak soal keberadaan rumah sakit asing. Kalau kita lihat situasi kesehatan di Indonesia, penambahan rumah sakit asing rasanya tidak terlalu urgent. Hal ini melihat Kemenkes sedang gencar membangun rumah sakit di daerah terpencil.

Dalam keterangan pada 15 Januari 2025, Kemenkes menargetkan membangun 32 Rumah Sakit Tipe C secara bertahap, yang diprioritaskan di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK). Sasaran DTPK khususnya di wilayah Indonesia timur. Pembangunan rumah sakit ini butuh kesiapan pengadaan alat kesehatan dan SDM kesehatan, yang mencakup ketersediaan dokter spesialis.

Dengan demikian, membuka "keran" cabang rumah sakit asing silakan saja, asalkan perbaikan dan penguatan sistem pelayanan kesehatan dalam negeri serta kehadiran rumah sakit yang dibangun Kemenkes demi peningkatan akses kesehatan di daerah yang sulit dijangkau terus berjalan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun