Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024

Akrab disapa dengan panggilan Fitri Oshin. Lebih banyak menulis isu kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Secercah Kebahagiaan di Balik "Kerasnya" Kerja Jurnalis

27 Oktober 2019   10:34 Diperbarui: 28 Oktober 2019   17:23 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meski berat menjadi jurnalis, ada kebahagiaan yang tetap dirasakan. (Ilustrasi pexels)

Mengejar narasumber demi mendapatkan konfirmasi dan verifikasi ibarat "makanan" sehari-hariku sebagai jurnalis. Menyajikan tulisan juga berkejaran dengan waktu tayang, terlebih lagi menyangkut isu yang sedang populer dan breaking news.

Sebut saja jika ada kejadian bencana alam dan kecelakaan maut. Kecepatan, ketepatan, konfirmasi, dan verifikasi adalah ramuan utama sebuah artikel tayang. Publik pun bisa membaca berita dengan serangkaian kabar terbaru lainnya.

Jika ditanya berat atau tidak jadi jurnalis? Jawabannya, iya. Bukan hanya persoalan artikel yang ditulis, melainkan tanggung jawab besar yang berada di pundakku. Bayangkan, kalau ada tulisan aku yang salah, ribuan masyarakat yang membaca tulisanku bisa mendapatkan informasi yang salah juga.

Walaupun profesi jurnalis itu berat, ada saja kebahagiaan yang aku rasakan. Bahkan bisa membuatku senyum-senyum sendiri.

Ucapan Terima Kasih

Ya. Ucapan terima kasih termasuk kebahagiaan pertamaku sebagai jurnalis. Terdengar sederhana dan mungkin biasa-biasa saja.

Namun, buatku "terima kasih" punya filosofi berharga. Saat meliput acara, seringkali si empu acara, humas atau public relation mengucapkan terima kasih atas kehadiranku.

Sambil tersenyum, mereka berkata "Terima kasih sudah datang!" dan "Terima kasih akhirnya ada reporter juga yang ditugaskan ke sini". Atau bila ada public relation yang hapal denganku, "Wah, senang, Mbak Fitri yang ngeliput."

Ucapan itu aku peroleh saat datang (sebelum) dan akhir acara. Raut wajah-wajah senang public relation terlihat saat aku menghadiri acara. Bahwa kehadiran diri kita sangat dinantikan.

Meski sebenarnya peliputan yang aku jalani itu bentuk 'tugas negara.' Tak ayal, aku juga ikut senang.

Terkadang ucapan terima kasih diakhiri dengan "Nanti kalau ada acara lagi, kami akan undang ya Mbak ..." Sebuah kalimat tanda membuka jalinan pertemanan dan memperluas jaringan.

Ucapan terima kasih juga mampir ke telinga usai tulisanku tayang. Tentunya, bila si empu acara atau public relation membaca tulisanku. Poin tambahannya, artikel akan dibagikan (share) ke media sosial si empu acara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun