Mohon tunggu...
dafit
dafit Mohon Tunggu... Freelancer - manusia

Hutan, gunung, sawah, lautan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merasa Takut Kehilangan, Kok Bisa?

26 Mei 2023   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2023   18:41 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com/bruce lam

Rasa takut yang teramat dalam melanda hati. Rasa takut yang begitu kuat, hingga membuatku merasakan getaran tak menentu dan kegelisahan yang terus mendera. Aku merasa terjebak dalam ketakutan yang tak bisa kusembunyikan atau kuabaikan. Ini adalah kisah tentang rasa takut kehilangan seseorang yang begitu berarti.

Dia adalah seseorang yang telah menjadi pusat kehidupan, sumber kebahagiaan dan kehangatan yang tak tergantikan. Setiap saat bersamanya, aku merasakan kedamaian dan kenyamanan yang hanya bisa dia berikan. Aku melihat dunia dengan pandangan yang lebih cerah dan optimis saat dia ada di sampingku. Namun, semakin aku memelihara perasaan ini, semakin besar pula rasa takut yang melingkupi diriku.

Takut itu datang dengan segala bentuknya. Aku takut kehilangan kehadirannya, takut kehilangan senyumnya yang menyejukkan, tangannya yang menggenggam erat tangan ku, dan kata-kata lembut yang membuat hatiku berbunga. Aku takut bahwa suatu hari, dia mungkin takkan lagi berada di sampingku.

Takut itu membawaku dalam labirin kecemasan yang melumpuhkan. Pikiranku dipenuhi oleh "bagaimana jika..." dan "apa yang akan terjadi jika..." yang tak henti-hentinya mengganggu pikiran. Aku berjuang untuk menjaga ketenangan diri, tetapi takut itu terus merasuki hati dan menghantui tidur malamku.

Aku sadar bahwa takut kehilangan adalah bagian dari menjalani hubungan yang mendalam. Cinta itu rapuh dan tidak bisa dijamin keberlangsungannya. Namun, rasa takut ini memperlihatkan seberapa berarti dirinya dalam hidupku. Aku merasa terjaga, berada dalam keadaan waspada, dan berusaha menjaga setiap momen yang kami miliki bersama.

Namun, aku juga menyadari bahwa takut ini tidak boleh menguasai diriku sepenuhnya. Aku tidak ingin hidup dalam ketakutan yang konstan, karena itu hanya akan menghancurkan aku dengannya dan menciptakan jarak yang tidak perlu. Aku harus belajar untuk melepaskan kendali atas masa depan, dan mempercayakan takdir ini kepada kekuatan yang lebih besar.

Aku mencoba untuk mengubah rasa takut menjadi apresiasi yang luar biasa tinggi. Aku mengucap syukur atas setiap momen berharga yang kami bagikan, dan menghargai kehadirannya sebanyak yang aku bisa. Aku berusaha untuk lebih berarti di dalam kisah kami, berkomitmen untuk memberikan dukungan dan kasih sayang tiada henti.

Tapi tetap saja, rasa takut itu masih ada. Rasanya seperti berjalan di tepi jurang yang dalam, dengan setiap langkah yang kuambil membawa ketakutan akan jatuh dan kehilangan dirinya. Aku menyadari bahwa takut itu mungkin tidak pernah benar-benar hilang, tapi aku harus belajar untuk menyikapi dan mengendalikannya. Aku berusaha untuk memperkuat kepercayaan diriku sendiri dan membangun kestabilan emosi yang kuat. Aku tahu bahwa hanya dengan menghadapi rasa takut dengan kepala tegak dan hati terbuka, aku bisa mengatasi hantaman ketakutan yang datang.

Aku belajar untuk berkomunikasi secara jujur dengan dirinya, tentang rasa takut yang aku rasakan. Aku menyadari bahwa dia juga memiliki ketakutan dan kecemasan sendiri, dan dengan berbagi, kami dapat saling mendukung dan memahami satu sama lain. Kami bekerja bersama untuk mengatasi rasa takut yang ada, dan menciptakan ikatan yang lebih kuat dan kokoh. Tetapi di lain sisi, aku takut justru itu akan menebar ketakutan yang sama kepadanya. Aku merasa lebih baik aku menyimpan ketakutan itu, dan berharap akan hilang ditelan waktu.

Aku sadar bahwa ketakutan adalah hal natural dalam hubungan, tapi aku juga harus mengingat bahwa hidup terus bergerak maju. Aku tidak bisa membiarkan rasa takut membatasi diriku dan menahan diri untuk mencapai versi terbaik diriku. Aku harus mengambil risiko dan melepaskan kendali, karena hanya dengan melakukannya, aku benar-benar akan merasakan cinta.

Aku tidak akan membiarkan rasa takut kehilangan menguasai hidupku. Aku akan menghadapinya dengan keberanian dan tekad yang kuat. Aku akan memperlakukan setiap momen dengan rasa syukur dan penghargaan, karena siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun