Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bersantai di Pantai Sumur Tiga, Pulau Weh Sabang

20 April 2016   16:39 Diperbarui: 20 April 2016   16:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Freedie’s santai sumur tiga adalah salah satu penginapan yang banyak direkomendasikan ketika saya melakukan blog walking. Saya pun akhirnya menjatuhkan pilihan untuk menginap disini selama di Pulau Weh. Syukurnya, masih ada kamar yang tersisa, tinggal 1 kamar saja, padahal saya bookingnya sudah dua bulan sebelumnya, mungkin karena kedatangan saya jatuh ketika musim liburan yaitu tanggal 23-25 Desember.

[caption caption="Dok. Pribadi"][/caption]Dengan Fast boat pagi hari, saya menyebrang dari pelabuhan ulelehe ke pelabuhan sabang. Ombak pagi itu cukup tinggi, terlebih saya memilih menggunakan kapal cepat, sehingga guncangan yang dirasakan lebih hebat lagi. Setelah 45 menit, kapal merapat ke dermaga pulau paling barat Indonesia. Perjalanan pun dilanjutkan dengan angkutan yang langsung mengantar menuju daerah pantai sumur tiga. Angkutan di kota sabang dalam bentuk L300, dan harganya sudah dipatok, misal P. sabang-sumur tiga: 25.000, P. Sabang – Iboih: 50.000, begitu kira-kira.

Ketika turun dari kendaraan, saya sempet bingung, dimana pantainya? Karena kanan dan kiri jalan adalah rumah. Kemudian, terlihat sebuah gang kecil dengan papan petunjuk Freedie’s santai sumur tiga, saya pun menyusuri gang itu, dan setelah 5 menit berjalan, surga kecil itu pun terbuka, saya langsung berdecak kagum, subhanallah indah sekali. Penginapan ini tepat didepan sebuah pantai yang berwarna hijau tosca yang begitu cantik. Penginapan kayu yang dirancang dengan sederhana namun elegan dan dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Penginapan ini dibangun di sepanjang tebing bebatuan di bibir pantai sumur tiga.

[caption caption="Dok. Pribadi"]

[/caption]Pantai dan ombak sudah memanggil – manggil untuk bermain. Selepas beristirahat sebentar, saya dan resi pun langsung berlari menuju pantai untuk bermain ombak layaknya anak kecil. Pantai sumur tiga adalah pantai berombak, sehingga harus hati-hati selama bermain di bibir pantai.  Rasa lapar pun kemudian menyerang, dan tak perlu report karena penginapan ini menyediakan restoran dengan harga yang cukup ekonomis. Saya mencoba mencicipi hamburger jamur, dan rasanya mantab.

Malam harinya penginapan ini menyediakan fasilitas dinner jika kita menginginkan, atau jika ingin makan diluar juga tidak apa-apa, semisal di sabang fair. Tapi, jika malas untuk keluar, makan malam di penginapan ini ditambah dengan nyanyian ombak dan musik klasik akan menjadi makan malam yang sempurna.

[caption caption="Dok. Pribadi"]

[/caption]Pagi-pagi, kami sudah harus bersiap untuk meninggalkan penginapan ini, ah sayang sekali, karena penginapannya penuh, kami hanya mendapat jatah 1 malam saja untuk menginap. Saran saya, jika ingin berkunjung ke pulau weh, lebih baik menginap disini, meskipun nantinya ingin snorkling atau diving di sekitar pulau rubiah atau jalan-jalan ke 0 KM. Karena pengalaman saya, penginapan di daerah lain kurang terawat dan terkelola dengan baik. 

Bagi saya, Pulau Weh adalah sebuah pulau yang indah dan menenangkan. Karena belum begitu banyak wisatawan yang berkunjung kesana, sehingga bisa menikmati alamnya dengan tenang dan jauh dari hiruk pikuk, perfect escape!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun