Mohon tunggu...
Fitriani Albertini
Fitriani Albertini Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Serani, Ragam Olahan Pindang Khas Jepara

6 April 2021   14:22 Diperbarui: 6 April 2021   14:32 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Junianto, Mayapada Fajarwati dan Fitriani Albertini

  • Staff dosen Program Studi Perikanan Unpad
  • Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad

Olahan pindang di Indoensia banyak ragamnya, ada pindang muncar, bawean, pindang air garam, pindang garam, pindang presto, pindang tongkol, pindang cue dan masih banyak lagi diantaranya  serani.  Pindang serani, pindang khas dari kota Jepara, Jawa Tengah. 

Pada prinsipnya pengolahan ikan dengan cara pemindangan ada dua yaitu perebusan dan penggaraman.  Namun juga ada yang ditambah dengan pembubuan.  Berdasarkan bumbu ini muncul berbagai khas rasa pindang diantaranya serani dari Jepara, Mak Ecot dari Nagrek Bandung, dan lain-lain.

Produksi ikan  pindang di Indonesia menempati urutan ke dua setelah ikan asin.  Ikan yang diolah menjadi pindang dapat berasal dari ikan air tawar maupun ikan laut.  Ikan air tawar yang umumnya dipindang adalah ikan mas, nila, mujaer, patin,  dan lele; sedangkan ikan air laut adalah ikan kembung, tongkol, tenggiri, bandeng, kakap dan cakalang.  Untuk daerah yang banyak dibudidayakan air tawar, maka ikan yang banyak dijadikan sebagai bahan baku pindang adalah ikan air tawar, misalnya ikan mas.  Sedangkan untuk daerah pesisir seperti Jepara maka yang banyak diolah menjadi pindang adalah ikan laut.

Ikan laut yang banyak diolah menjadi pindang serani adalah ikan kembung, kakap, tenggiri dan tongkol.  Ikan laut ini dari segi gizi banyak mengadung asam lemak omega 3 yang sangat berguna untuk kesehatan tubuh, diantaranya mencegah penyakit jantung, hipertensi dan meningkatkan daya tahan tubuh (imun tubuh). 

Pengolahan ikan pindang serani khas Jepara, Jawa Tengah ini sangat mudah untuk dilakukan.  Bahan-bahan lain untuk bumbu juga mudah di dapat. Pada dasarnya bumbu untuk pembuatan pindang serani ada 2 yaitu bumbu yang dihalus untuk ditumis dan bumbu yang tidak dihaluskan.  Bahan bumbu yang dihaluskan untuk ditumis adalah bawang merah, bawang putih, gula, garam, cabe rawit dan cabe merah.  

Takaran  dari setiap bahan tergantung selesa pembuat atau konsumennya.  Bumbu yang tidak dihaluskan adalah daun jeruk, daun salam, serai yang digeprek, jahe yang digeprek, lengkuas yang digeprek, bubuk kunyit, air, belimbing wuluh, air asam jawa, merica, tomat hijau, penyedap rasa, dan perasan jeruk nipis.

Prosedur pembuatan pindang serani adalah sebagai berikut :  Pertama-tama menyiangi ikan yaitu membuang isi perut dan insang, setelah itu diberishkan dan direndam dalam air  yang telah diberi perasan jeruk nipis untuk mengurangi bau amis ikan.  Tahap berikutnnya membuat tumis bumbu yaitu memblender bawang putih, bawang merah, gula, garam, cabe rawit dan cabe merah, setelah halus masukkan ke dalam wajan, tambahkan sedikit minyak, kemudian tambahkan pula daun salam, daun jeruk, serai, lengkuas, jahe, dan kunyit bubuk.  

Kemudian goreng sampai tercium bau harum.   Tahap berikutnya adalah menambahkan air secukupnya kedalam tumis dan juga memasukkan ikan yang sudah bersihkan itu serta ditambahkan merica, gula pasir, garam dan penyedap rasa .  Kemudian campuran tersebut didihkan sampai bumbu tumis meresap dalam ikan. Tahap terakhir setelah ikan matang mendidih kecilkan api lalu masukan tomat hijau yang telah dipotong sesuai keinginan, belimbing wuluh dan masukan sedikit perassan jeruk nipis.  Api dibesarkan kembali untuk mendidihkan pindang Serani.

Jika ikan yang diolahnya ikan kembung maka namanya ikan pindang serani ikan kembung dan jika yang diolah ikan mas maka namanya ikan pindang serani ikan mas.  Apapun namanya, pindang ini akan menarik selera dimakan bersama nasi putih yang hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun