Mohon tunggu...
Fitriana Nugraheni
Fitriana Nugraheni Mohon Tunggu... Administrasi - Reader

Seeker

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Story of Palestine: Jangan Mulai Terbiasa

14 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:17 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa hari yang lalu, akun X @edgarhamas ngetwit kalimat jurnalis Palestine "Laa ta'taaduu" yang artinya jangan mulai terbiasa. Akhir-akhr ini Konflik antara Israel dan Palestina Kembali memanas. Pembataian yang dilakukan oleh Israel makin menjadi jadi.

Laporan per 7 Januari 2024 setidaknya ada 22 ribu orang meninggal dari genosida ini, dengan sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. 22 ribu bukan hanya hanya angka, tapi anak yang tidak tahu apa-apa, driver ambulance yang mencoba mengakut korban, pers yang meliput kekejaman Israel, tenaga kesehatan yang mengobati pasien, ibu yang sedang menemani anaknya, dan korban yang tidak berdosa lainnya.

Berbagai negara serta organisasi internasional pun sudah melakukan kecaman. Namun lagi lagi, kecaman ini hanya sekedar kata, dengan adanya Negara adidaya Amerika yang ikut campur dan mengeluarkan Keputusan de facto nya untuk tidak melakukan gencatan senjata. Konflik ini akan semakin memanas. Berbagai Akun Israel, mulai dari akun pemerintahan sampai masyarakatnya berdalih bahwa pembantain ini ditenggarai serangan Palestina pada 7 Oktober 2023.

Sampai saat ini, pembantaian tidak hanya mengarah pada gedung pemerintahan, namun bangunan sipil, sekolah, universitas bahkan rumah sakit. Berbagai negara meningkatkan upaya pembelaan kepada Palestina, dengan boikut produk Israel, pemutusan hubungan bilateral, sampai upaya Julid fi sabillah, kerjasama negara Indonesia, Malaysia dan Turki.  

Namun, dalam berbagai media, Israel menyampaikan bahwa mereka adalah korban, bahkan di platform ome tv, warga Israel begitu bahagia melihat orang Palestina tewas, bahkan tak segan menyatakan bahwa tidak merasa bersalah untuk membunuh anak kecil dan Perempuan lebih banyak lagi.

Per November 2023 1,7 juta warga palastina mengungsi di pengunsian PBB, meninggalkan terpaksa Palestina. Kelaparan dan penyakit menular mengancam mereka.

"Laa ta'taaduu", jangan mulai terbiasa. Informasi keadaan riil di palestina dari media sosial begitu mudah kita dapatkan. Pengeboman dari udara, perusakan tempat ibadah, pembunuhan secara membabi buta, jangan sampai kita merasa terbiasa dengan hal seperti itu. Jangan sampai kita berpikir bahwa Palestina adalah kelompok yang lemah.

Pada tanggal 11 Januari 2023, Afrika Selatan dengan lantang menuduh Israel terkait Genosida di Palestina pada sidang International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah International. Afrika Selatan melayangkan tuntutan penghentian agresi militer Israel. Sidang putusan Mahkamah Internasional belum final, namun ini sebagai upaya untuk menghentikan kebiadaban Israel pada Palestina.

Jangan mulai terbiasa. Tetap doakan saudara kita, Palestina. Tetap suarakan suara pembelaan kita. tetap lakukan hal yang bisa kita lakukan.

Palestine will be Free.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun