Mohon tunggu...
Fitria Maisir
Fitria Maisir Mohon Tunggu... Penulis - Menyuarakan melalui sebuah tulisan

Tetap Semangat Dalam Menjalankan sebuah kehidupan. Menyuarakan Suara Masyarakat melalui sebuah Tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Azan Terakhir Teuku Peukan Pahlawan Aceh

10 November 2023   13:42 Diperbarui: 10 November 2023   14:33 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Ilustrasi Peperangan

Namun, sebelum dia selesai mengucapkan azan, dia merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Dia menoleh dan melihat seorang serdadu Belanda yang bersembunyi di balik meja. Serdadu itu menembaknya dengan senapan. Peluru itu mengenai jantungnya.

Teuku Peukan terkejut dan kesakitan. Dia merasakan darahnya mengalir dari lukanya. Dia merasakan nyawanya pergi dari tubuhnya. Dia merasakan matinya.

Dia tersenyum dan mengucapkan, "Laa ilaaha illallah." Dia jatuh ke lantai dengan pedangnya masih di tangannya. Dia syahid di jalan Allah.

Teuku Tahala, yang melihat kejadian itu, menjadi marah dan sedih. Dia menangis dan berteriak, "Ayah!" Dia menyerang serdadu Belanda yang menembak ayahnya. Dia tidak peduli dengan nyawanya. Dia hanya ingin membalas dendam.

Dia berhasil membunuh serdadu itu. Namun, dia juga terkena tembakan dari serdadu lain. Dia terluka parah dan tidak bisa bergerak. Dia merangkak menuju ayahnya. Dia memeluk jenazah ayahnya. Dia mengucapkan, "Ayah, aku ikut mu." Dia menghembuskan nafas terakhirnya. Dia syahid bersama ayahnya.

Serdadu Belanda yang masih hidup merasa lega. Mereka berhasil mengalahkan pejuang Aceh yang menyerang tangsi mereka. Mereka merasa bangga dan senang. Mereka mengira bahwa mereka sudah menang.

Namun, mereka salah. Mereka tidak menang. Mereka kalah. Mereka kalah dari pejuang Aceh yang beriman dan berjihad. Mereka kalah dari Teuku Peukan dan Teuku Tahala yang syahid. Mereka kalah dari Allah yang maha kuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun