Mohon tunggu...
Fitria Dwi Larasfeni
Fitria Dwi Larasfeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis-Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembayaran Lintas Negara Pendorong Digitalisasi Ekonomi Regional

20 Juni 2023   11:15 Diperbarui: 20 Juni 2023   11:28 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : topbusiness.id

Presidensi G20 Saudi Arabia tahun 2020, telah membuat kesepakatan untuk melakukan perencanaan pengembangan ekonomi regional. Salah satu upaya yang telah ditentukan untuk bisa mewujudkan kerangka pembangunan ekonomi regional di wilayah Asia Tenggara adalah menyediakan akses pembayaran lintas negara dengan memaksimalkan teknologi digital. Terutama sekarang ini, negara-negara di wilayah Asia Tenggara sedang berupaya untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Dalam rangka memulihkan ekonomi masing-masing negara pasti mengalami kendala. Diperlukan adanya kerjasama antar negara ASEAN dengan menyeimbangkan laju teknologi digital terutama dalam sistem transaksi pembayaran.

 

Sistem pembayaran dalam upaya mengembangkan ekonomi regional merupakan titik fokus utama untuk menekan laju pertumbuhan ekonomi di era digitalisasi. Bahkan Gubernur BI, Perry Warjiyo telah menyampaikan dalam upaya membantu mengembangkan usaha UMKM, selama beberapa waktu terakhir sistem pembayaran mulai mengalami perubahan secara signifikan seiring dengan inovasi, teknologi dan mulai mengembangkan perspektifnya pada pembayaran lintas negara yang cukup efisien. Maka dari itu, kerjasama antar negara ASEAN ini memerlukan strategi dan perencanaan matang, baik dari regulasi pelaksanaan serta teknologi digital sebagai sistem yang mampu memperkuat ekonomi regional. Khusus negara ASEAN sendiri telah memiliki inisiatif memaksimalkan digitalisasi ekonomi dan keuangan dengan membangun kerjasama bilateral. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, kerjasama bilateral telah disetujui oleh bank sentral di lima negara ASEAN yaitu, Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral Philipinas (BSP), Bank Indonesia (BI), Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Bank of Thailand (BOT) menandatangani kerjasama (MOU) sistem pembayaran lintas negara di wilayah kawasan. Bukan hanya itu, kelima negara tersebut telah mengajak kerjasama dengan Bank for International Settlements (BIS) sebagai penguat potensi konektivitas pembayaran berbasis cepat.

Apa itu Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan?

Singkatnya, Konektivitas Sistem Pembayaran Kawasan bertujuan untuk mempermudah transaksi yang terjadi di negara ASEAN khususnya negara Indonesia dan lima negara kawasan yang tergabung dalam penandatangan kerjasama. Bagi masyarakat yang akan pergi ke luar negeri khususnya lima negara tersebut dapat melakukan transaksi dengan lebih mudah. Beberapa hal yang mendukung terwujudnya konektivitas pembayaran tersebut adalah menggunakan teknologi digital. Sistem yang dikembangkan adalah layanan pembayaran dengan metode QR Code dan fast payment. Dalam menjalankan sistem ini peran Bank Indonesia sangat dominan guna mendorong keberhasilan dari kerjasama ini terutama di Indonesia. Sebab, sebelumnya Bank Indonesia menjadi perwakilan negara Indonesia untuk menandatangani kerjasama bilateral dengan empat negara kainnya pada sistem pembayaran QR Code lintas negara kawasan.

Dipertegas dalam serangkaian kegiatan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), disampaikan oleh gubernur Perry Warjiyo bahwa setiap pihak terkait dalam upaya penguatan sinergi dan inovasi demi Indonesia Maju. Inovasi yang bisa diberikan adalah dengan konsep digitalisasi ekonomi. Konsep digitalisasi ekonomi ini mempermudah masyarakat bertransaksi ekonomi keuangan dimanapun bahkan di negara tetangga. Seperti yang telah sebagian masyarakat sudah mengetahui di Indonesia sistem transaksi digital tersebut dengan adanya QRIS, BI-FAST dan Standar Nasional Open API (SNAP) yang biasa disebut dengan e-commerce. Kenyataanya sekarang ini tansaksi tersebut bukan hanya dapat dilakukan di negara sendiri, namun bisa di beberapa negara kawasan di ASEAN seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Filipina. 

Siapa Pendukung dalam Keberhasilan Sistem Pembayaran Ini?

Jika membahas mengenai peran siapa yang berpengaruh, tentu saja peran bank sentral Indonesia dan peran masyarakat memiliki pengaruh yang sama. Dimana Bank Indonesia sendiri telah memastikan ekosistem pembayaran menjadi pusat ekonomi keuangan digitalisasi di Indonesia bahkan mancanegara. Seperti yang telah kita tahu di tahun 2022 hingga 2023 Bank Indonesia dan beberapa bank di kawasan ASEAN telah berupaya mematangkan persetujuan tentang konektivitas sistem pembayaran lintas negara. Seriring dengan hal itu, maka berbagai kemajuan dalam sistem pembayaran yang berhubungan dengan ekonomi keuangan di wilayah regional. Tentunya, membuktikan bahwa ASEAN harus mampu memperkuat kerjasama dan mencari berbagai strategi terbaik demi keberlanjutan sistem transaksi lintas negara ini dengan baik. Setelahnya diharapkan ASEAN mampu menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi secara global. 

Selain peran dari bank sentral, masyarakat Indonesia yang banyak mampu mempengaruhi keberhasilan dalam sistem transaksi ini baik dalam negeri maupun luar negeri. Masyarakat bisa mendukung keberhasilan ini dengan menerapkan QRIS pada smartphone mereka. Dilihat dari kebutuhan masyarakat sekarang yang berlaku sebagai konsumen, telah mengikuti perubahan globalisasi. Masyarakat yang bersifat konsumtif harus bisa memanfaatkan teknologi transaksi ini. Karena dengan menerapkan QRIS pada setiap transaksi yang dilakukan hal itu menjadi wujud nyata untuk mendukung keberhasilan dari sistem transaksi digital ini. Bahkan jika berada di beberapa negara ASEAN bisa menerapkan sistem transaksi ini.

Sistem Transaksi Digital Ekonomi ASEAN seperti Apa?

Awal dari adanya sistem transaksi lintas negara ini adalah hasil dari pembahasan G20 di Indonesia tahun 2022 dan pertemuan dari Gubernur Bank Sentral ASEAN pada bulan April 2022. Inisiatif dari pembahasan bank sentral tersebut memfokuskan pada transasksi digital lintas negara menggunakan QR Code nasional antar dua negara yang bertransaksi. Dalam sistem transaksi di wilayah kawasan disebut dengan QR Cross Border dengan keuntungan mempermudah transaksi bagi konsumen dan pedagang di kedua negara hanya dengan scan QR Code yang dijamin aman, cepat dan efisien.  Contohnya di negara Indonesia sebagian masyarakat ketahui adalah BI-FAST dan Thailand  menggunakan Thailand's PromptPay. Selanjutnya, kerjasama transaksi lintas negara ini akan diintegrasikan dengan sebutan fast payment systems.  Tidak lepas dari kemajuan ekonomi, kerjasama ini pun akan mampu menyatukan negara-negara di wilayah ASEAN agar bisa maju bersama dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun