Mohon tunggu...
fitranty adirestuty
fitranty adirestuty Mohon Tunggu... -

seorang kuli tinta bekerja di belakang meja mengukir fakta menjadi sebuah berita mengubah dunia dengan tulisan demi sebuah peradaban........semoga idealisme selalu ku usung...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celotehku Untuk Sebuah Tanda Tanya...

18 Desember 2011   10:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biarlah namamu; tertulis di Lauh Al Mahfudz saja; tak perlu di catatan harianku; Sungguh, hanya karena; aku memang tak tahu; dan tak ingin menebak-nebak; Aku cukupkan dengan mengeja; huruf demi huruf; kata demi kata makna demi makna; dalam ikhtiyar yang sungguh-sungguh. *

Biarlahmengkristal di hati saja, hingga suatu saat waktu kan berpendar untuk sebuah “tanda tanya”, tak usah menerka-nerka dalam labirin hati yang tak kunjung usai, sampai akhirnya kesucian itu kan datang menjemputku di batas waktu.

Memang cinta adalah penyakit nikmat, namun kedatangannya selalu dinanti seseorang dalam sergapan kerinduannya terselip “tanda tanya”, kemana terminal hati ini akan berlabuh.

Untuk orang yang sedang dirudung kekosongan hati, kesendirian adalah keindahan. Tentu saja, setiap sepanjang malamnya, diatas sajadah yang membentang, sedu sedan sendiri dalam mengurai rindu pada sang penggenggam hati, menanti isyarat hati dari sebuah tanda tanya. Dalam setiap sujudnya, diselai kesenyapan malam terdengar lirih sebait doa, bermuara pada sebuah asa antara takut, cemas dan harap hanya padaNya. Ada kenikmatan tiada tara, ketentraman tak terkira, ketika merasai kebersamaan bersama Allah dalam menyandarkan sebuah urusan “tanda tanya”.

*Catatan kaki (dikutip dari status seseorang yg jd inspirasi penulis)

Penulis adalah pemerhati status galau juga kaum cagur yang termajinalkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun