Mohon tunggu...
Fitrah Falaq
Fitrah Falaq Mohon Tunggu... Jurnalis - About Me

Panggil aja Fitrah atau Izul, asal jangan Falaq. Hoby saya adalah #berkarya, menghasilkan suatu produk yang proses pembuatannya sangat menantang. Selama ini saya mencoba ‘kuliyah’ dengan cara menggeluti segala bidang mulai dari penalaran, penulisan, teknik infomatika, dan grafis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Urgensi Pengembangan Desa Wisata Ramah Disabilitas

15 Juni 2019   16:46 Diperbarui: 15 Juni 2019   16:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan pemaparan diatas, kami selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang menawarkan sebuah konsep baru pengembangan desa wisata ramah disabilitas berbasis teknologi. Secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut :

  • Desa Ngabab memiliki pos-pos edukasi dimana setiap wisatawan yang memungkinkan untuk belajar kehidupan di desa ini. Pos-pos tersebut terdiri dari pertanian, perternakan, UMKM, dan wisata alam.
  • Setiap pos akan menghadirkan pembelajaran seperti cara menanam, perah susu, dan mengolah produk yougurt, dll.
  • Bagi penyandang disabilitas, ketika memasuki desa ini bisa menggunakan aplikasi virtual guide for disability. Peran aplikasi ini adalah sebagai pramuwisata virtual yang akan memandu wisatawan disabilitas berwisata. Target utamanya adalah tunarungu dan tunawicara. Harapannya, aplikasi ini akan memfasilitasi hak penyandang disabiltas dalam mendapatkan kesamaan kesempatan dan kemudahan untuk berwisata layaknya wisatawan pada umumnya.
  • Ketika aplikasi tersebut operasikan saat memasuki desa, secara otomatis akan muncul video pramuwisata virtual lengkap dengan grafis dan isyarat yang akan memandu wisatawan untuk datang ke pos yang diinginkan.
  • Jika selama ini penyadang disabilitas tunawicara ataupun tunarungu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena keterbatasan bahasa untuk bertanya, dengan adanya aplikasi virtual guide for disability tersebut, wisatawan disabilitas tidak perlu bertanya lagi.
  • Dalam setiap pos, juga disedikan penjelasan berupa video yang akan ditampilkan hanya dengan mengarahkan smartphone ke objek pos wisata saja. Secara otomatis akan muncul video pembelajaran yang akan dipandu oleh pemilik usaha.
  • Setiap materi yang menjadi daya tarik untuk dipelajari dari desa ini akan dengan mudah dipahami melalui bantuan aplikasi Virtual Guide for Disability.

Pengembangan desa wisata ramah disabilitas ini merupakan harapan baru untuk mewujudkan sektor pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan. Tentunya, banyak sekali hambatan dalam pengembangan gagasan ini. Minimnya literatur tidak akan mematahkan semangat kami untuk terus berkarya. Konsep yang kami tawarkan pun akan terus mengalami perbaikan dan peningkatan. Sudah waktunya mahasiswa menghadirkan kembali peran agent of change dengan melahir inovasi-inovasi baru untuk bangsa. So, Mari Mengabdi, Terus Berkarya!

*Penulis adalah mahasiswa pengembangan teknologi pendidikan sekaligus koordinator desa KKN Universitas Negeri Malang di Desa Ngabab, Kec. Pujon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun