Mohon tunggu...
NISA
NISA Mohon Tunggu... pelajar

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar yang menari

26 Juli 2025   17:25 Diperbarui: 26 Juli 2025   17:33 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan, mawar dan sunyi 

"Mawar dan Pedang: Tarian Luka yang Indah"

Di tengah hutan sunyi, di tempat di mana cahaya jarang singgah, tumbuhlah satu-satunya mawar merah yang mekar bukan dari tanah subur, melainkan dari luka tempat sebuah pedang tertancap dalam-dalam. Bukan sembarang pedang, tapi lambang dari pertarungan, dari masa lalu yang pahit, dari janji yang dikhianati atau cinta yang mengorbankan terlalu banyak.

Namun anehnya, dari luka itu justru tumbuh bunga. Dari tajamnya baja, tumbuh kelopak yang lembut. Mawar itu tidak tumbuh di samping pedang, tapi bersama pedang mereka satu, menyatu. Luka dan keindahan, kekerasan dan kelembutan. Dua hal yang bertolak belakang, tapi justru membentuk sesuatu yang abadi.

Dan di kejauhan, ada seorang balerina. Siluetnya menari di antara kabut dan pohon-pohon tua. Dia adalah jiwa yang dulu menanam mawar itu, jiwa yang pernah terluka. Tapi dia tidak lagi bersedih. Kini dia menari, bukan untuk melupakan, tapi untuk merayakan bahwa dari luka yang paling dalam pun, sesuatu yang indah bisa lahir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun