Seperti pengalaman yang berhasil ditemui penulis, beberapa orang sebut saja Hadi, Hida, Kada (nama samaran) dan mungkin penulis sendiri. Harus ikhlas jika hubungan asmara yang sudah terjalin harus pupus tanpa bekas. Bukan mengkambing hitamkan kegiatan kampus, mungkin ini kesalahan masing-masing individu yang tidak bisa mempertahankan prinsip awal.
Nuansa KKN memang sudah lebih dari cukup untuk sekedar meretakkan hubungan. Itu hanya sebatas KKN yang sifat dan venuenya masih dalam kampus, tak terbayang jika kami harus menjalankan KKN di luar, mungkin tekanannya akan lebih kompleks lagi. Semua ini sudah berkelanjutan, menyesali bukanlah suatu pilihan.
Terpenting, tetaplah semangat menjalankan segala urusan. Jangan menitikberatkan harapan di pundak pasangan, sebab belum tentu orang itu akan sanggup memikul sebuah kepercayaan. Jadikanlah pasangan sebagai pendorong langkahmu, stop jadikan pasangan sebagai separuh nafas hidupmu.